Pend & Budaya

UNS Jalin Kerjasama Pendidikan dengan Universitas Wits di Johannesburg, Afrika Selatan

Pend & Budaya

1 Agustus 2018 13:00 WIB

Delegasi dari UNS jajaki kerjasama pendidikan dengan pihak Universitas Wits di Johannesburg, Afrika Selatan (dok.KBRI Pretoria)

PRETORIA, solotrust.com – Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) baru-baru ini telah menjajaki kerjasama dalam bidang pendidikan dengan Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan.

Sebagaimana dikabarkan oleh Kementerian Luar Negeri via laman resminya, Selasa (31/7/2018), kerjasama antar universitas di Indonesia dengan Afrika Selatan dan wilayah akreditasinya menjadi salah satu agenda pokok dari penguatan kerjasama bilateral. KBRI yang ada di Pretoria pun telah menerima kedatangan delegasi dari UNS pada 26 Juli lalu. 



Adapun delegasi dari UNS adalah Prof. Dr. Ravik Karsidi (Rektor), Prof. Sutarno (Wakil Rektor Bidang Akademik), Prof. Teguh Sahid Widodo (Javanese Cultural Studies), Taufik Al Makmun  (International Offices UNS) dan Safitri Palakkarisma (International Offices UNS).

Dalam pertemuan dengan Dubes RI, disampaikan bahwa UNS saat ini berfokus pada kerja sama dengan Asia Tengah dan Afrika. Dubes pun menyambut baik fokus kerja sama UNS tersebut dan berharap UNS dapat menjalin kerja sama dengan universitas-universitas di Afsel dan 3 negara akreditasi lainnya dalam bentuk pendirian African Indonesian Centre of Studies di masing-masing universitas.

Di Universitas Witswatersrand, delegasi UNS diterima oleh Prof. Mucha Musemwa (Head of School of Social Sciences), Prof. Dilip Menon (Centre for Indian Ocean Studies), dan Dr. Sarah Jaapie dari Fakultas Sejarah Universitas Witswatersrand.

Dalam kunjungan tersebut, Prof Mucha Musemwa menyampaikan terimakasih dan penghargaannya karena telah memilih Universitas Witwatersrand untuk bekerjasama. Universitas Witwatersrand menyatakan bahwa pada saat ini pihaknya sedang berusaha menjalin program studi kebudayaan asing salah satunya adalah melalui studi Anthroplogi khususnya Ethnomusicology dan program pertukaran pelajar atau akademisi.

Selama ini, UNS yang merupakan salah satu dari 10 besar universitas terbaik di Indonesia diketahui telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 300 lembaga baik pemerintah, universitas, BUMN, perusahaan swasta, yayasan di Indonesia dan juga mancanegara.

Tak hanya itu, universitas yang memiliki visi sebagai centre of excellence dari ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berdasarkan nilai-nilai tradisional ini juga merupakan host dari berbagai beasiswa yang ditawarkan Pemri seperti Darmasiswa, Kemitraan Negara Berkembang, dan beasiswa S1 dan S2 dalam bentuk free tuition fee kepada mahasiswa asing.

Sementara itu, Universitas Witwatersrand atau lebih dikenal dengan “Wits" sendiri adalah perguruan tinggi yang dikembangkan dari Sekolah Pertambangan Afrika Selatan. Didirikan di Kimberley pada tahun 1896, sejak awal universitas ini menganut filosofi non-diskriminasi atas dasar ras.

Wits termasuk universitas yang intens dalam hal penelitian, seperti dalam bidang kesehatan, pertambangan, fisika subatomik dan bidang sains fundamental lainnya.

Alumni paling terkenal di universitas ini adalah Nelson Mandela. Mandela pernah belajar hukum di sana dan kemudian menjadi Presiden Afrika Selatan dan pemenang Nobel tahun 1993 untuk perdamaian.

Nama-nama lain yang lahir dari Wits adalah novelis Nadine Gordimer (Nobel Prize for Literature, 1991), Aaron Klug (Nobel Prize for Chemistry, 1982) dan Sydney Brenner (Nobel Prize for Medicine, 2002). (Lin)

(wd)