SEMARANG, solotrust.com - Sejumlah Proyek infrastruktur yang tertinggal jauh dari negara-negara lain membuat Pemerintah Indonesia terus berbenah. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan terus mengebut berbagai proyek infrastruktur kemaritiman yang mampu menjangkau pulau-pulau terluar di Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan, saat ini proyek infrastruktur yang sedang dikerjakan Pemerintah Indonesia menggunakan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. APBN difokuskan untuk terkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur.
“Alasan kenapa jalan tol harus dibangun baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan maupun Sulawesi, sebab anggaran infrastruktur kita mengalami kenaikan dari semula 2014 hanya Rp 177 triliun, untuk 2017 menjadi Rp 401 triliun.” Ujar Presiden
Proyek jalan tol sangat penting diselesaikan, lantaran selama 35 tahun terakhir pembangunannya stagnan. Jokowi menyebut panjang ruas tol di Indonesia saat ini 780 ribu kilometer, mulai 1977-2014 silam.
Presiden Jokowi juga menyoroti pembangunan pelabuhan yang ada saat ini, ia ingin menuntaskan proyek pelabuhan di pulau terluar di Sumatera, Sulawesi dan Sorong Papua.
Proyek pelabuhan yang menghubungkan dengan tol merupakan basis fondasi kemaritiman yang sedang dikerjakan pemerintah. Mengingat karena Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunya 17 ribu pulau. Jika ada pulau yang tidak bisa dijangkau menggunakan kapal, maka pemerintah sedang mengerjakan airport-airport baru di pulau Miangas dan Natuna.
Saat ini ongkos transportasi mencapai 2,5 kali lipat lebih mahal di banding Negara Singapura dan Malaysia, sehingga barang yang dijual menjadi lebih mahal. Presiden Jokowi ingin daya saing masyarakat lebih baik lagi. Mengacu pada survei global indeks, peringkat daya saing Indonesia mulai meningkat, dari semula rangking 41, kini menjadi 36 dari 177 negara.
(Vita-Wd)
(Redaksi Solotrust)