Pend & Budaya

Ini Gelang Getar Salat Bikinan Aisyah, Mahasiswi Unissula Semarang

Pend & Budaya

20 September 2018 18:32 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mencoba menggunakan Gelang Getar Salat bikinan Aisyah (Dok Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Aisyah Ardani bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (19/9/2018). Mahasiswi Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang itu memamerkan inovasi buatannya, yakni Gelang Getar Salat (GGS).

Gelang tersebut bukan seperti gelang mainan. Aisyah menjelaskan, GGS berfungsi sebagai indikator gerak salat berupa getaran. Gelang ini diperuntukan kepada penyandang tunarungu.



Ketika digunakan oleh imam, maka gelang tersebut akan mengirim kode setiap getaran salat kepada makmum berupa efek getaran.

“Kami menciptakan ini karena tidak banyak alat yang membantu teman-teman difabel, khususnya tunarungu dalam hal ibadah,” kata Aisyah, melansir laman jatengprov.go.id.

Menurut Aisyah, selain karena curhatan teman-temannya, alasan lain dibuatnya gelang ini mengacu pada Madzhab Syafi’i. Di mana jika seseorang dalam salat bergerak lebih dari tiga kali, maka salatnya batal.

“Untuk teman-teman tunarungu akan kesulitan mendengar takbir dari imam, tidak jarang dari mereka sering menoleh untuk mengetahui gerak imam. Karena pertimbangan fiqih tersebut, kami lahirkan GGS,” katanya.

Saat ini untuk proses penciptaan GGS, tim menghabiskan biaya mencapai Rp5 juta hingga Rp6 juta. “Jika dikloning atau produksi masal bisa mencapai Rp400 ribu. Dan kemungkinannya bentuk akan diperkecil,” katanya.

Saat ini GGS telah tercatat dalam program kreativitas mahasiswa Kemristekdikti. Setelah berlaga pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas), GGS akan dilombakan di Kuala Lumpur.

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya