Pend & Budaya

Gali Potensi Daerah, UNS Kerja Sama dengan Pemkab Karanganyar dan Sragen

Pend & Budaya

22 September 2018 21:39 WIB

Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta saat berkunjung di salah satu Pemkab, Senin (17/9/2018) lalu. (solotrust-adr)

SOLO, solotrust.com - Pusat Studi ASEAN (PSA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sragen dan Karanganyar.

Kepala PSA UNS, Ignatius Agung Satyawan mengatakan, awal pekan lalu pihaknya telah mengadakan kunjungan ke Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Baperlitbang) Kabupaten Karanganyar dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Sragen.



"Selain untuk memperkenalkan PSA UNS, kunjungan ini juga dilakukan dalam rangka mengadakan need assessment untuk menggali topik kajian yang dapat diangkat dari masing-masing kabupaten," ujar Agung kepada solotrust.com, Sabtu (22/9/2018).

Ia menjelaskan, topik kajian yang dimaksud ialah berupa potensi dan permasalahan dari masing-masing kabupaten yang berkaitan langsung dengan perkembangan ASEAN, terutama dalam rangka menghadapi berlangsungnya Masyarakat ASEAN (ASEAN Community).

Lanjut dia, PSA UNS juga telah menampung apa saja yang menjadi permasalahan di Kabupaten Karanganyar, terutama soal pengelolaan sampah dari Baperlitbang Kabupaten Karanganyar. Sementara itu, potensi terbesar yang dimiliki oleh kabupaten tersebut adalah dalam bidang pariwisata.

"Candi Sukuh dan Candi Cetha menjadi dua destinasi unggulan yang ingin terus dikembangkan agar dapat menarik lebih banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara," ungkap dia.

Terkait hal tersebut, Agung menyampaikan bahwa PSA siap menjadi mitra Kabupaten Karanganyar untuk mengkaji permasalahan dan potensi yang ada di Kabupaten Karanganyar dengan mengadakan penelitian dan mencontoh keberhasilan negara-negara ASEAN lain, seperti Singapura dalam pengolahan sampah dan Thailand dalam mengangkat potensi pariwisata yang ada.

Di lain sisi, menurut Agung, Kabupaten Sragen memiliki permasalahan yang berbeda, yakni terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan. Angka kemiskinan yang masih tinggi menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Kabupaten Sragen karena hal ini dianggap menjadi penghambat terbesar dalam pembangunan daerah.

"Untuk saat ini Pemerintah Kabupaten Sragen juga sedang merintis proyek untuk mewujudkan smart city," terangnya.

Untuk hal itu, dijelaskan Agung, Kabupaten Sragen membutuhkan fasilitasi lebih untuk melakukan kajian terkait permasalahan kemiskinan di Sragen dan juga terkait proyek smart city, tentunya dengan menggandeng pihak akademisi dari universitas yang dianggap memiliki kompetensi dalam bidang ini.

"PSA UNS siap menjadi mitra Kabupaten Sragen dalam rangka mencari solusi terkait dua hal yang menjadi fokus pemerintah kabupaten tersebut," tutup dia. (adr)

(way)