Hard News

Pascagempa dan Tsunami, Ini Kebutuhan Mendesak di Sulteng

Hard News

29 September 2018 20:28 WIB

Kondisi kerusakan di pesisir Kota Palu. (Dok Twitter @Sutopo_PN)

JAKARTA, solotrust.com – Gempa M 7,4 mengguncang utara Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat (28/9/2018) pukul 17.02.44 WIB. Tak berselang lama, gelombang tsunami menerjang Palu dan Mamuju. Akibat kejadian ini, aktivitas warga yang terdampak bencana langsung lumpuh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bahwa ribuan rumah mengalami kerusakan.



Selain itu, jaringan telekomunikasi di beberapa wilayah di Sulteng juga mengalami gangguan akibat listrik yang padam.

Sutopo memaparkan, saat ini ada beberapa kebutuhan yang dinilai mendesak bagi para korban terdampak gempa dan tsunami di Donggala, Palu, Mamuju, dan beberapa wilayah lain di Sulteng.

Kebutuhan mendesak itu di antaranya pemulihan perbaikan listrik, perbaikan jalur komunikasi, kemudian kebutuhan-kebutuhan yang terkait dengan penanganan darurat.

"Seperti makanan siap saji, makanan untuk bayi dan anak, personel evakuasi SAR, tenda, terpal, selimut, rumah sakit lapangan, tenaga medis, obat-obatan, air bersih, dan sebagainya. Ini saat ini kebutuhan mendesak yang diperlukan,” sebutnya dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (29/9/2018) siang.

Dalam musibah yang menimpa Kota Palu, hingga pukul 14.00 WIB tercatat 384 orang meninggal dan 540 mengalami luka. Korban luka saat ini tengah dirawat di beberapa rumah sakit di Kota Palu.

Sebelumnya gempa M 7,7 yang dimutakhirkan menjadi M 7,4 terjadi pukul 17.02.44 WIB berlokasi 0.18 LS dan 119.85 BT dan jarak 26 km dari utara Donggala Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 10 km. Berselang 5 menit

kemudian dari gempa tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini tsunami.
Tsunami di Palu terjadi dengan level tertinggi siaga yakni berkisar 0,5-3 meter. Sementara di Mamuju, estimasi tsunami menunjukan level waspada yakni ketinggian kurang dari 0,5 meter.

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya