SOLO, solotrust.com- Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober, elemen masyarakat turut serta dalam pelestarian batik dengan menggelar kegiatan bertema batik. Salah satunya, siswa Sekolah Dasar Negeri Tugu No. 120, Jebres, Surakarta.
Ratusan siswa SDN Tugu Jebres mewarnai motif batik di kertas ukuran A4 dengan pensil warna, selain itu mereka juga membatik dengan teknik colet atau mewarnai batik dengan kuas dan pewarna batik. Kata Sinta, dalam mewarnai batik dengan teknik colet siswa dibebaskan bereksplorasi menggoreskan kuas langsung di media kain putih berukuran sekitar 3 meter dengan beragam pewarna batik yang sudah dipersiapkan.
"Kegiatan ini sebagai bentuk pelestarian dan pengenalan batik yang dilakukan kepada anak sejak dini. selain sebagai warisan non bendawi yang diakui oleh UNESCO, batik juga perlu dikenalkan kepada siswa sekolah dasar agar menghargai warisan dan pelestari dari nenek moyang kita," kata Koordinator Mahasiswa Prodi Batik Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Surakarta, Sinta Dewi kepada solotrust.com.
Ia menjelaskan, secara teknis kegiatan ini bertujuan melatih siswa berani membuat batik teknik colet secara sederhana, sehingga memori kreatif ini diharapkan menjadi pengalaman yang membekas bagi siswa, dengan begitu nereka peduli terhadap keberadaan batik sebagai warisan leluhur yang wajib dilestarikan.
"Kegiatan ini merupakan kerjasama antara Program Studi Batik FSRD ISI Surakarta dengan Komunikotavisual, sekaligus menjadi pre event BAF (Batik Art Fest) tahun 2018 FSRD ISI Surakarta," ucap Sinta.
Sementara itu, Founder Komunikotavisual Basnendar H, menerangkan, Komunikotavisual sebagai lembaga independen ingin berfokus pada edukasi dan pengembangan di bidang seni.
"Lewat event ini, Komunikotavisual mencoba menjembatani peringatan ini melalui event bersifat edukasi namun dikemas layaknya bermain kepada siswa SD, terutama generasi kita yang cenderung mulai meninggalkan ataupun tidak peduli potensi seni budaya, khususnya seni batik," terang Basnendar. (adr)
(wd)