Hard News

Sentuh Angka 96,6 Persen, Pemkot Terus Maksimalkan Upaya Penataan PKL.

Jateng & DIY

7 Oktober 2018 11:01 WIB

PKL mendapat gerobak hibah dari Pemkot. (Dok solotrust.com)

SOLO, solotrust.com - Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) tak lepas dari aktivitas perdagangan di suatu daerah, tak terkecuali di Kota Solo, penataan PKL menjadi fokus pemerintahan agar menciptakan Kota Solo yang lebih tertata.

Pemkot Surakarta telah mulai fokus melakukan penataan PKL yang tersebar di seluruh wilayah Kota Solo sejak 2005 silam, hingga kini tercatat sebanyak 5.620 atau 96,6 persen PKL telah berhasil ditata Pemkot.



"Kami masih akan terus melakukan penataan dan penertiban, utamanya PKL di jalan-jalan protokol yang sesuai aturan harus steril dari aktivitas PKL. Sekarang di Kota Solo ada sekitar 462 PKL yang belum tertata, seperti PKL bangunan hunian Jalan Popda juga mulai dibongkar, di kawasan seputar SMA Yosef juga akan ditata," terang Kepala Bidang (Kabid) PKL Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Didik Anggono kepada solotrust.com Sabtu (6/10/2018).

Didik menguraikan, jalan protokol yang seharusnya steril dari aktivitas PKL diantaranya Jalan Jenderal Sudirman, Manahan atau Jalan Adisucipto, serta Jalan Gatot Subroto.

"Di samping itu, untuk kawasan lainnya ada batasan artinya ada jam operasional PKL mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Di luar jam itu lapak PKL diwajibkan bongkar pasang," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta, menambahkan, sebagian besar eks PKL di lokasi yang ditata tersebut telah menempati lapak-lapak yang disediakan Pemkot, seperti pasar tradisional dan selter. Solusi lain yang diberikan oleh Pemkot ialah berupa bantuan gerobak hingga ongkos bongkar dan transportasi.

"Kami telah menyiapkan lokasi bagi PKL di Pasar Pucangsawit, Pasar Panggungrejo, selter Jalan Supomo, selter Sriwedari, Selter Komplang dan pasar tradisional lainnya, pada ranah penertiban kita juga sosialisasi lebih dahulu, kalau kaitan dengan solusi bongkar dan angkut kita bantu ongkosnya," bebernya.

Subagiyo berharap para pedagang yang ditertibkan mau menerima tawaran Pemkot menempati lokasi-lokasi yang tekah disediakan.

 “Tapi kami sifatnya tidak memaksa mereka, kami tawarkan terserah kepada pedagang mau menerima solusi itu atau tidak,” ucap dia. (adr)

(wd)