SOLO, solotrust.com –Forum Komunikasi Angkutan Umum Surakarta menolak kehadiran sarana transportasi online yang merebak akhir-akhir ini. Perwakilan dari sopir becak, ojek pangkalan, angkota, bis kota, dan taxi konvensional Kota Solo bertemu dengan Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomodi ruang rapat Walikota, Selasa (24/10/2017).
Selain Wakil Walikota, Audiensi asosiasi angkutan umum Kota Surakarta juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta Hari Prihatnodan Kasat Lantas Polresta Surakarta Kompol Imam Safi'i
Ketua Barisan Anti Angkutan Ilegal (Bantai)Soloraya Pramono, Para pelaku sarana transportasi konvensional saat ini menagih janji tentang adanya tindakan tegas untuk menghambat perkembangan jasa transportasi,yang berbasis aplikasi online tersebut. Walaupun sudah ada aturan dan larangan yang membatasi perkembangan transportasi online ini nyatanya sampai saat ini malah semakin banyak.
"Harga Mati kuota 0% untuk jasa transportasi online, tapi bukan aplikasinya."Tutur Pramono
Pramono menambahkan, aplikasinya sudah baik,hanya saja pengaturan regulasinya seperti plat yang hitam harus dirubah menjadi kuning, ijin trayek dan lain-lain. Dalam kesempatan ini Pramono secara lisan juga minta ijin untuk bersama teman-teman transportasi konvensional mengadakan aksi demo pada 30Oktober mendatang, gunamenolak kehadiran transportasi berbasis online.
Menanggapi keluh kesah tersebut Walikota Surakarta Achmad Purnomoberjanji akan mencatat dan menyampaikannya ke Walikota Surakarta.
"Saya memahami apa yang dirasakan teman-teman (transportasi konfensional-red), dan saya yakin nanti Walikota akan membawa masalah ini ke Gubernur karena yang bisa memberi keputusan adalah gubernur.
(iwan-Wd)
(Redaksi Solotrust)