SOLO, solotrust.com - Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Solo menggelar pelatihan.
Ada 2 pelatihan yang diadakan di lingkungan RW 23 Kelurahan Semanggi, Kecamatan Serengan, yaitu pelatihan boga selama 4 hari dan pelatihan menjahit selama 15 hari. Menyasar para ibu rumah tangga dan yang tidak punya pekerjaan.
Pelatihan Boga yang menggandeng LPK Immanuel ini diadakan sejak Selasa - Jumat, 30 Oktober - 2 November 2018. Sebanyak 20 peserta mengikuti kegiatan yang mengajarkan pembuatan bermacam snack dari bahan baku ubi.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Nur Haryani menerangkan pelatihan ini sebagai pilot project untuk peningkatan kesejahteraan kampung di Solo. Usai pelatihan, mereka diharap bisa membuat sendiri di rumah agar pendapatan kontinyu.
"Sesuai fungsi pemerintah, program ini tujuannya agar masyarakat Sejahtera. Yang belum berusaha dilatih agar bisa berusaha, yang pendapatannya pas-pasan agar bisa meningkat, sehingga kebutuhan keluarga tercukupi," tuturnya.
Menurutnya, pelatihan boga dinilai tepat karena semua orang membutuhkan makanan. Bahkan OPD juga sering membutuhkan snack untuk rapat. Sehingga potensinya besar untuk penjualan produk makanan.
Diharapkan masyarakat punya keterampilan untuk membuat produk berkualitas setelah dilatih narasumber yang berkompeten. Pasca pelatihan ini minimal mereka bisa buka usaha dan memasarkan produknya.
Dinas Koperasi dan UMKM memfasilitasi peralatan dan bahan. Tapi karena keterbatasan anggaran dan larangan pemberian bantuan, peserta difasilitasi wajan kecil dan bahan makanan, seperti terigu, ubi, mentega, gula, selai dan lain-lain.
Adapun berbagai jajan pasar yang dipelajari antara lain Putri Mandi, lemper ayam, shi chan, cake mocca kukus, ubi mini ayam, bola-bola si cantik manis, talam ubi, khamir, dan wasiun (wajik dari mihun).
Pihaknya optimis produk yang dihasilkan peserta bisa dijual dan laku. Kondisi persaingan ketat tentu menuntut produk makanan dengan rasa enak tapi tidak terlalu mahal.
"Nanti akan dipantau di mana kesulitan mereka. Misal di pemasaran, kita sarankan mereka untuk ikut marketing online melalui media sosial," ujarnya.
Ke depan, pihaknya akan mengadakan pelatihan - pelatihan bekerjasama dengan institusi lain, seperti pelatihan marketing online hingga pelatihan salon.
Kepala LPK Immanuel, Bambang menambahkan, pihaknya memilih memberikan materi snack - snack tradisional dari bahan ubi dan Singkong sebab bahan mudah didapat dan tidak impor, pembuatan mudah dan harga terjangkau.
"Para peserta mudah menangkap materi dan penuh semangat, apalagi di sini langsung praktik, hasil juga bisa dibawa pulang," katanya.
Wanita paruh baya tersebut mengaku telah mengajar kursus memasak selama 51 tahun. Antara lain kue, kue kering, puding, jajan pasar, dan lain - lain. Bahkan para muridnya sudah banyak yang sukses berwirausaha.
Jadwal kursus ada setiap hari. Untuk hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu biasanya rombongan, 20 - 25 orang dengan biaya kursus Rp 100 ribu per orang. Sedangkan Selasa dan Kamis khusus untuk privat dengan biaya Rp 1 juta per orang. (Rum)
(wd)