SOLO, solotrust.com - Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo meminta warga membuat surat resmi permohonan kompensasi terkait dampak proyek Kereta Api Bandara Adi Sumarmo. Hal itu menyusul akai protes yang dilakukan warga Bayan, Kadipiro di Jalan Manunggal belum lama ini.
Rudy pun mengaku memaklumi apa yang dilakukan warga lantaran memang pembangunan itu memberikan dampak secara langsung kepada warga sekitar.
“Wajar kalo mereka protes, manusiawi, asal tidak mengada-ada,” kata Rudy kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (8/11).
Sebagaimana diutarakan warga bila mereka mengeluhkan gangguan debu dan kenyamanan seperti suara bising dan getaran akibat aktivitas alat berat proyek tersebut.
Meski demikian, Rudy berujar agar tuntutan kompensasi yang diajukan warga akan dampak proyek itu realiatis dan tidak berlebihan disesuaikan dengan dampak yang ada.
Rudy menerangkan, bila posisi Pemkot hanya sebatas memberi usulan, masukan karena seluruh keputusan terkait pelaksanaan proyek KA Bandara ada di tangan Pemerintah Pusat.
“Silakan kirim surat ke Pemkot, biar Pemkot tau, nantinya surat dari warga akan menjadi dasar Pemkot melaporkan kepada Pemerintah Pusat. Nanti kan ada rapat Muspida koordinator kita bahas, proyek KA Bandara merupakan proyek strategis nasional dan dikerjakan langsung oleh Pemerintah Pusat," tukasnya.
“Saya ada informasi yang disampaikan ke saya minta kompensasinya Rp 3 miliar, itu jelas tidak wajar, itu proyek negara kok” imbuh Rudy
Untuk diketahui, pemerintah pusat menargetkan kereta api yang menghubungkan Stasiun Balapan- Bandara Internasional Adi Soemarmo rampung pada Februari 2019 untuk mendongkrak jumlah penumpang pesawat. (adr)
(wd)