SOLO, solotrust.com - Para peternak mandiri Klaten menerima penggelontoran 50 ton jagung dari pemerintah.
Ketua Kelompok Peternak Ayam Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Utomo mengatakan jagung menjadi bahan baku utama, berkontribusi sebesar 50 % lebih untuk komponen pakan ternak.
Selama ini, para peternak di berbagai sentra ayam petelur di Solo Raya mengeluhkan harga komoditas jagung pakan ternak mencapai Rp 5.000 per kilogram (kg).
"Harga itu sudah melebihi Harga Produksi Pokok (HPP) sebesar Rp 4.000 yang sudah ditetapkan pemerintah," ujarnya pada media, Senin (12/11/2018).
Padahal untuk skala HPP keseluruhan produksi ayam ternak, 70 % berasal dari biaya produksi pakan, disusul biaya operasional dan distribusi. Kenaikan harga jagung pakan ternak ayam dinilai berdampak pada harga jual pakan ternak.
Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni menyambut positif penggelontoran jagung itu meski hanya untuk kebutuhan dua pekan produksi.
Proses distribusinya, 50 ton jagung diberikan sesuai kebutuhan serta jumlah populasi ayam yang dimiliki peternak. Dampaknya dinilai sangat terasa di tingkat peternak layer, atau yang dibatasi pemerintah 11.500 populasi ayamnya.
"Kami berterima kasih atas program pemerintah, sehingga membantu peternak skala layer atau kecil menengah ini untuk bertahan," paparnya. (Rum)
(wd)