Pend & Budaya

570.000 Guru Belum Tersertifikasi. PPG Diupayakan Penuh

Pend & Budaya

20 November 2018 17:04 WIB

Rembug Nasional Perguruan Tinggi (PT) Penyelenggara Program Profesi Guru (PPG) se Indonesia di UNS Inn, Solo, Senin (19/11/2018).

 SOLO, solotrust.com - Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah digelarnya Rembug Nasional Perguruan Tinggi (PT) Penyelenggara Program Profesi Guru (PPG) se Indonesia. Pembukaan acara tersebut digelar di UNS Inn, Senin (19/11/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Subdirektorat Peningkatan Kompetensi dan Kualifikasi Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Elvira menyebut bahwa saat ini terdapat 570.000 guru di Indonesia yang belum memiliki sertifikat pendidik.



Menurut Elvira, pemerintah kini terus berupaya untuk memfasilitasi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik untuk segera meraihnya. Sedangkan, hingga kini di Indonesia terdapat 3.107.000 guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik. Sebanyak 3.107.000 guru ini merupakan guru dari jenjang PAUD, SD, SMP ,SMA dan SMK kecuali guru Agama lantaran berada di bawah naungan Kementerian Agama.

"Sertifikat pendidik ini bisa diperoleh guru lewat PLPG (pendidikan dan latihan profesi guru). Namun saat ini PLPG sudah tidak ada dan diganti dengan PPG. Terdapat 59 LPTK (lembaga pendidikan tenaga keguruan) di Indonesia termasuk didalamnya UNS sebagai penyelenggara PPG," kata Elvira.

Di tahun 2018 ini, mulai digelar PPG Dalam Jabatan dengan kerjasama antara dua kementerian, yaitu Kemendikbud dan Kemenristekdikti. PPG ini diperuntukkan bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik.

Pihaknya menargetkan sertifikasi pendidik bisa menyasar ke 20.000 guru, baik yang berstatus sebagai PNS maupun guru tetap yayasan di Indonesia yang sudah memiliki ijasah sarjana.

"Dalam kurun waktu 5 hingga 6 tahun ke depan, kami menargetkan seluruh guru di Indonesia sudah memiliki sertifikat pendidik," ujar dia

Sementara itu, Tim PPG Belmawa Kemenristekdikti, Totok Bintoro menyatakan PPG ini merupakan kolaborasi antara Kemenristekdikti dengan Kemendikbud.

"Dalam hal ini Kemendikbud yang menaungi guru sedangkan Kemenristekdikti sebagai penyelenggara PPG," terangnya

Pada kesempatan ini, Wakil Rektor 2 UNS, Dr Mohammad Jamin berharap dari pertemuan ini bisa terbentuk asosiasi PT penyelenggara PPG. Melalui asosiasi bisa saling sharing dan memberi masukan untuk kementerian terkait.

"Kalau masukan hanya diberikan kepada personal mungkin tidak didengar, tapi kalau masukan disampaikan oleh asosiasi kemungkinan akan didengar oleh kementerian," ujar Jamin. (adr)

(wd)