KARANGANYAR, solotrust.com - Sejak dibukanya Museum De Tjolomadoe dengan pemberlakuan tiket pada Sabtu (8/12/2018) lalu, pihak pengelola mengakui ada penurunan kunjungan.
Marketing Manajer De Tjolomadoe, Achmad Ridho, mengungkap, jumlah pengunjung di kisaran 700 sampai 1000 orang saat akses masuk gedung bangunan museum digratiskan.
"Rata-rata pengunjung sejak diberlakukan tiket, sekitar 500 orang per hari di hari-hari biasa, kalau saat weekend mencapai 1000 orang. Memang mengalami penurunan tapi tidak signifikan, sekitar 30%," tuturnya pada media di sela agenda kunjungan wahana baru museum De Tjolomadoe, Karanganyar, (12/11/2018).
Untuk itu, pihaknya sudah mengupayakan strategi dalam meraup pengunjung agar trafik kunjungan meningkat. Antara lain, menjalin kerjasama dengan berbagai instansi, asosiasi, pihak pemerintah hingga sekolah-sekolah.
Salah satunya, yaitu bekerjasama dengan asosiasi tour & travel seperti ASITA dan PHRI. Pihaknya juga akan membuat paket-paket dengan hotel dan restoran. Dengan kemasan berupa kunjungan wisata edukasi ke Museum De Tjolomadoe. Selain itu, juga akan bekerja sama dengan beberapa sekolah untuk study tour.
"Kerjasama antara museum kita dengan pihak instansi akan dimulai minggu depan," imbuhnya.
Saat ini, Museum De Tjolomadoe menghadirkan pengalaman baru bagi masyarakat melalui 11 konten yang diharap menjadi daya tarik. Meliputi, teks narasi, peta infografis pencapaian pabrik gula, video mapping distribusi gula, diorama situasi kerja pabrik gula, maket pabrik gula tahun 1998 saat terakhir berproduksi, video animasi pembuatan gula, video dokumenter dan lainnya
Untuk pengadaan konten seperti an arsip-arsip kuno, pihaknya melakukan penggalian data dari Arsip Nasional, arsip Puri Mangkunegaran hingga ke negara Thailand. Karena ada beberapa data pabrik gula Colomadu yang ternyata ditemukan di Thailand. Sebab, setelah satu tahun berdiri pada zaman dulu, Kerajaan Thailand berkunjung ke PG Colomadu untuk belajar dan mendirikan pabrik gula.
"Selama ini orang ke kawasan De Tjolomadu karena ingin berfoto, jalan-jalan atau mendatangi event. Untuk itu kita menghadirkan wahana edutainment, agar masyarakat bisa tahu kejayaan pabrik gula, sejarah pembangunan gula di Indonesia," paparnya.
Ke depan Museum De Tjolomadoe akan dilengkapi dengan penambahan-penambahan termasuk konten digital yang akan terus di-update secara berkala. Karena menyasar segmen keluarga, ke depan juga akan ada produk berbasis manis dan gula. Saat ini produk manis seperti coklat dan gula kemasan sudah tersedia di official merchandise Store di Toko Goela.
Museum De Tjolomadoe dibuka setiap hari Selasa sampai Minggu jam 10.00 - 21.00 WIB sedangkan hari Senin tutup. Tiket untuk memasuki bangunan museum dipatok seharga Rp 25.000 dimana pengunjung bisa menikmati wahana di area seluas 1,3 hektar. Namun, untuk memasuki kawasan tetap gratis, hanya membayar parkir saja. (Rum)
(wd)