SOLO, solotrust.com – Pemilu tahun 2019 untuk pertama kalinya akan memilih eksekutif dan legislatif dalam satu waktu bersamaan atau lazim dikenal dengan Pemilu 5 kotak. Fenomena ini menjadi perhatian khusus Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap munculnya potensi kerawanan yang cukup tinggi.
Ketua Bawaslu Surakarta, Budi Wahyono mengungkapkan, Indeks Kerawanan Pemilu 2019 di Kota Surakarta termasuk dalam kategori sedang dengan skoring 33,01 – 66 yang diukur melalui beberapa dimensi. Bawaslu melakukan pengawasan dan menilai tingkat kerawanan Pemilu sejak tahapan awal kampanye berlangsung 23 September 2018 lalu, atau selama 96 hari ini.
“Untuk Kota Surakarta tingkat kerawanan terendah di angka 43,55 dan tertinggi 57,57, secara keseluruhan di wilayahKaresidenan Surakarta IKP sedang, hal tersebut sama seperti waktu Pilgub lalu,” ungkap Budi pada saat sesi jumpa pers di Kantor Bawaslu Surakarta, Jumat (28/12/2018).
Dimensi yang digunakan untuk mengukur tingkat kerawanan Pemilu antara lain, partisipasi politik 43,70 persen, konteks sosial politik 43,55 persen, kontestasi politik lokal 50,02 persen, dan penyelenggaraan pemilu 57,57 persen untuk Kota Surakarta.
Kendati demikian bukan tidak mungkin IKP akan dapat meningkat. Seluruh TPS di Kota Surakarta sebanyak 1.732 berpotensi mempunyai tingkat kerawanan jika tidak diantisipasi dan pencegahan sedini mungkin.
“Kontestasi, penyelenggara Pemilu yang kompatibel serta peserta pemilu yang matang dalam berdemokrasi menjadi faktor yang signifikan dalam menentukan apakah TPS tersebut dalam kategori rawan atau tidak,” sambung Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Surakarta, Agus Sulistyo. (adr)
(wd)