Hard News

Akhirnya PLN Tandatangani PJBL 5MW PLTSa Putri Cempo, Pembangunan Dimulai

Jateng & DIY

29 Desember 2018 10:37 WIB

Penandatanganan PJBL PLTSa Putri Cempo di Loji Gandrung, Jumat (28/12/2018)

SOLO, solotrust.com – Asa Pemkot Surakarta untuk mengolah sampah Putri Cempo di Kota Solo menjadi energi listrik atau dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) akhirnya dapat terwujud. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) antara PT. PLN dengan investor PT. Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) telah dilakukan di Loji Gandrung Rumah Dinas Wali Kota pada Jumat (28/12/2018).

Tentu saja hal ini menjadi angin segar bagi banyak pihak setelah ditunggu hampir dua tahun. Sebab, nantinya dengan dibangun PLTSa, menggunakan teknologi konversi termal melalui proses gasifikasi dalam produksi listrik PLTSa dapat mengolah sampah menjadi listrik sebesar 5 mega watt dari sekitar 220 hingga 250 ton sampah yang masuk di TPA Putri Cempo.



‘’Energi listrik 5 Megawatt (MW) diperkirakan bisa menyuplai listrik bagi 10.000 pelanggan," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN, Amir Rosidin.

PJBL yang ditandatangani ini merupakan salah satu dari proses untuk menuju energi terbarukan yang ditargetkan mencapai angka 23 persen pada 2025, sesuai yang dicanangkan oleh pemerintah. Saat ini, pemanfaatan energi baru terbarukan bagi energi listrik masih cukup jauh dari angan tersebut, yakni baru sekitar 11 persen.

“Prosesnya saja panjang, kami juga mengevalusasi percepatan bisa dilakukan didukung regulasi dari pemerintah, kami berharap pilot proyek ini bisa berjalan dengan baik, untuk mengejar target tersebut," katanya.

Amir menambahkan, PLN akan membangun jaringan baru sejauh 6,5 kilometer dari pembangkitnya, di wilayah Palur, untuk didistribusikan kepada seluruh masyarakat. PLTSa tersebut akan memasok listrik ke sistem Gardu Induk Palur yang kemudian diatur pembagiannya oleh Unit Pelaksana Pengatur Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Investor PLTSa diharapkan bisa mengoperasikan pembangkit listrik itu dalam dua tahun ke depan.

"Saat ini investor sedang memproses financial close, Jadi awal 2022 sudah bisa beroperasi dan kami sudah bisa mendapatkan listrik untuk disalurkan kepada pelanggan, sementara pembangunan konstruksi memakan waktu 1,5 tahun,” kata Amir

Sementara itu, Dirut SCMPP, Elan Syuherlan menjelaskan, sampah-sampah perkotaan nanti bakal diolah menjadi energi listrik dengan proses wet pyrolysis mengubah sampah padat perkotaan menjadi biochar. Selanjutnya, melalui proses gasifikasi yang telah terbukti selama bertahun-tahun untuk mengubah batubara atau bio massa (biochar) menjadi gas sintetis. Lalu, gas sintetis itulah yang bakal dikonversi menjadi bentuk energi lain seperti listrik, etanol, biofuel.

“Keuntungan utama teknologi tersebut adalah ramah lingkungan, tidak menghasilkan limbah beracun, tidak menghasilkan polutan, dan memiliki efisiensi yang sangat tinggi. Produk samping dari proses ini adalah abu dan garam,” papar Elan

Menurut rencana, paling lambat 28 Maret 2019 proyek pembangunanan infrastruktur mulai berjalan, dan diharapkan selesai maksimal pada 28 Maret 2020, serta mulai beroperasi secara komersial pada September 2021 mendatang. Sedangkan kontrak PJBL berakhir pada 28 September 2041. Untuk tahap pertama, akan dibangun tujuh unit gasifier alat pengelola sampah di TPA Putri Cempo yang bisa menghasilkan listrik 5 MW nett electric city. Selanjutnya, bakal dibangun lagi untuk menghasilkan listrik tambahan 5 MW. Sehingga kedepan total dapat menghasilkan energi listrik sebesar 10 MW dari 450 ton sampah kota per hari.

Adapun penandatanganan PJBL itu turut disaksikan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surakarta. PJBL itu menjadi syarat mutlak dalam pembangunan PLTSa Putri Cempo. Selain itu, Pemkot patut berbangga. Pasalnya, proyek PLTSa ini menjadi yang pertama dan menjadi acuan di antara 12 kota/kabupaten yang menjadi lokasi proyek PLTSa. (adr)

(wd)

Berita Terkait

Bukti Komitmen Pengelolaan Lingkungan, Hattrick Pencapaian Proper Emas PLN Indonesia Power UBP Semarang

Jadwal Proliga 2025 Minggu 6 Putaran 2 di Pontianak, Tiket Nonton Tersedia di PLN Mobile

PLN Indonesia Power UBP Semarang Dukung NZE melalui Program Konversi Green Hydrogen

PLN Indonesia Power UBP Semarang Dukung Energi Hijau, Wujudkan Swasembada Energi dan Pertumbuhan Ekonomi

Tingkatkan Keandalan, PLN Indonesia Power UBP Semarang dan PLN Grup Area Jateng-DIY Gelar Rakor

PLN Indonesia Power UBP Semarang Tegaskan Komitmen Penerapan SMK3

Kafe dan Museum Cagar Budaya Gardu Listrik Ngarsopuro, Tempat Wisata dan Nongkrong Baru di Solo

Mobil Listrik Mewah dan Modern Jadi Magnet GIIAS Semarang

Xiaomi SU7, Mobil Listrik Mewah Pertama dari Xiaomi

131.600 Rumah Tangga Nikmati Akses Pasang Listrik Gratis

Pemerintah Pastikan Mekanisme Subsidi Motor Listrik Tak Ribet

10 Tahun Lagi, Solo Impor Sampah dari Tetangga?

Pemkot Upayakan PLTSa Putri Cempo Tanpa Tipping Fee, Rudy Siap Paparan ke Pusat

Pemda Harus Alokasikan Anggaran Tipping Fee PLTSa Putri Cempo

PT. SCMPP Tegaskan Komitmen Bangun PLTSa Putri Cempo, Meski Masa Persiapan Terus Mundur

Hari Keempat Kebakaran, Api TPA Putri Cempo Dipadamkan Lewat Udara

Helikopter Water Bombing dari Bromo Bantu Padamkan Api TPA Putri Cempo

TPA Putri Cempo Kebakaran, Unit Pemadam dari Jateng dan DIY Dikerahkan

Waduh! Jelang Iduladha, 200-an Sapi Masih Berkeliaran di TPU Putri Cempo

10 Tahun Lagi, Solo Impor Sampah dari Tetangga?

Kisah Pemungut Sampah Putri Cempo: Cari Pakan Babi hingga Kumpulkan Bungkus Makanan

Berita Lainnya