SOLO, solotrust.com - Program Studi (Prodi) Teater Institut Seni Indonesia (ISI) mengadakan pagelaran ludruk arahan H. M Syakirun (Cak Kirun) yang bertajuk Cintaku di Bengawan Solo di Teater Besar Gedhon Humardani, ISI Solo Jumat (3/11/2017) malam. Meski sempat hujan, namun tak menyurutkan antusias warga menyaksikan Pagelaran Teater Tradisional Nusantara (PTTN) ISI.
Ini merupakan kedua kalinya ISI menggelar pertunjukan teater yang melestarikan budaya tradisional nusantara. "Seni tradisi sudah termarginalkan karena globalisasi. Untuk itu, Prodi Teater ISI ingin memberikan sumbangsih untuk tradisi nusantara," kata Bagong Pujiono, Kaprodi Teater dalam pidato sambutannya.
Pentas ini memang hanya dimainkan oleh mahasiswa prodi teater ISI Surakarta. Kendati demikian, kemampuan mereka dalam berlakon di atas panggung patut diacungi jempol. Bak seniman profesional, mereka sukses mengocok perut penonton yang hadir, mulai dari anak-anak, mahasiswa hingga orang dewasa.
Cintaku di Bengawan Solo sendiri mengisahkan sepasang kekasih yang berjanji untuk setia sampai akhir hayat. Mereka bahkan bersumpah, siapa yang berkhianat akan menjadi korban sungai Bengawan Solo.
Namun janji tersebut nampaknya menguap begitu saja. Setelah menikah, sang suami ternyata berselingkuh dengan wanita lain. Dia pun harus memilih antara istri atau selingkuhannya.
Dengan iringan alunan gamelan dari mahasiswa jurusan pedalangan ISI, penonton semakin terhanyut dalam suasana yang dihadirkan. Tak heran, pentas ini sukses mengundang riuh tepuk tangan dari penonton di akhir pertunjukan.
(mia-Wd)
(Redaksi Solotrust)