Hard News

Perjalanan Robongan Caleg Ini Terhenti Akibat Jembatan Putus

Jateng & DIY

04 Februari 2019 02:07 WIB

Jembatan ambrol diterjang derasnya arus sungai.

BOYOLALI, solotrust.com- Jembatan penghubung Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Salatiga putus diterjang banjir. Jembatan putus itu tepatnya di Desa Repaking, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

Warga Desa Repaking, Hartono (46) mengatakan,  jembatan putus tersebut baru di bangun kurang lebih dua tahun lalu, dengan panjang 35 meter dan lebar 4 meter.



“Sepertinya jembatan itu tidak kuat menahan derasnya air. Selain itu, kontruksi jembatan kurang begitu bagus. Sebab, bangunan tersebut baru sekitar dua tahun, mungkin malah belum ada, malah udah putus. Berarti kan kurang baik,” ujarnya saat ditemui solotrust.com di lokasi jembatan putus, Minggu (3/2/2019).

Akibat kejadian tersebut, kata dia, kini warga yang akan melintas terpaksa harus memutar arah kurang lebih lima kilometer.

“Ya, cukup jauh mutarnya, melewati beberapa dukuh. Jembatan ini penghubung wilayah Kabupaten Salatiga juga menuju Semarang,” kata Hartono.

Sementara itu Ika, warga setempat berharap dinas terkait segera merehab ulang bangunan jembatan. Sebab, kalau tidak segera di perbaiki, aktivitas warga akan terganggu.

“Kalau jalan kaki, ya harus turun sungai. Tapi kalau turun sungai takutnya kalau tiba tiba ada banjir. Ya, memohon saja sama dinas terkait untuk segera diperbaiki,” ujar dia.   

Sementara, pengacara dari Jakarta yang juga calon legislatif (caleg) Perindo  Henry Indraguna  bersama rombongan  yang akan melintas di jalan itu harus menghentikan kendaraanya  dan melihat langsung kondisi jembatan yang putus akibat diterjang banjir.

Hal itu untuk memastikan kondisi bangunan jembatan yang dibangun kurang dari dua tahun itu terputus.

“Kata warga di sini bangunan jembatan ini belum lama, tapi terputus tidak kuat menahan banjir. Saya pas lewat, sekalian melihat lihat bagaimana kondisi jembatan yang sebenarnya,” kata Henry.

Putusnya jembatan tersebut, Henry menduga  bahwa ada permainan atau penyalahgunaan anggaran saat melakukan pembangunan jembatan. Ia, meminta   terhadap pihak Kejaksaan untuk memeriksa anggaran dalam pembangunan jembatan tersebut.

 “Saya memohon pihak Kejaksaan mau turun dan melihat kembali siapa yang bangun, bagaimana anggarannya,” tandasnya.

Menurutnya, apabila dugaan penyalahgunaan anggaran pembangunan jembatan itu benar  benar terjadi, maka jelas merugikan masyarakat banyak.

“Saya hanya menduga. Ini ada yang main main dianggaran. Kalau sudah begini jelas rakyat yang dirugikan. Padahal yang melewati jembatan ini bukan hanya warga disini saja. Ini harus dikroscek ulang,”pungkasnya. (Jaka)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya