SOLO, solotrust.com - Grup Band yang banyak digandrungi anak muda generasi 90-an, Slank melakukan rekaman untuk album ke-23 nya di dapur rekaman Lokananta, Solo.
Sang Vokalis, Kaka Slank menyebut proses rekaman album berisi 10 lagu dilakukan hanya dalam waktu 5 hari dan terhitung paling cepat dari pengalaman perekaman yang dilakukan Slank sebelumnya. Menurut dia, perusahaan rekaman legendaris di Kota Solo itu memiliki dapur rekaman kualitas berstandar internasional.
Kelima personel Slank, Kaka, Bimbim, Ridho, Abdee, dan Ivanka mengaku sudah mengincar dapur rekaman sejak akhir tahun lalu dan akhirnya sepakat memilih Lokananta menjadi saksi sejarah album ke-23 Slank.
"Tahun lalu kita sudah bikin materi, sempat tour juga, Januari kemarin kita gencar latihan, lalu kita rekaman di Lokananta 5 hari ini," ungkap Kaka kepada wartawan usai berpamitan dengan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo di Balai Kota Surakarta, Kamis (7/2/2019) siang.
"Luar biasa rekaman di Lokananta, prosesnya cepat, ruangnya asik, canggih tapi penuh dengan nilai historical," imbuh dia.
Kaka membeberkan kepada wartawan di Solo, bila dalam 10 lagu dalam album anyarnya ini Slank mengusung nada-nada sosial hingga religius. Menurut rencana, album baru tersebut bakal dirilis tahun ini.
Tak hanya Kaka, Bimbim sang Drummer pun turut mengusulkan bila Lokananta begitu layak untuk dijadikan museum karena banyak menyimpan saksi sejarah belantika musik Indonesia. Ia mengaku kagum dengan perusahaan rekaman pertama di Indonesia itu.
Senada, Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo juga mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan Lokananta sebagai destinasi wisata dengan basic edukasi dan sejarah.
"Dulu pernah kami gagas menjadi museum keroncong tapi urung lantaran dibuat museum keris dulu," kata dia.
Atas kebanggan terhadap Slank, Wali Kota pun mengunggah foto-foto bersama personel Slank saat berjumpa di Balai Kota dalam laman instagram pribadinya. Rudy berceloteh agar punggawa Slank saat pulang tidak lupa membeli batik dari Kota Solo.
"Foto dengan bos pulang pakai cincin akik, kalau pulang habiskan uang ngge tuku batik," tulis Rudy. (adr)
(wd)
