SOLO, solotrust.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo - Sandi Kota Solo menyayangkan atas insiden keributan yang melibatkan antara pendukung Paslon 01 dan 02 di Kawasan Stadion Manahan, Banjarsari, Solo, Jumat (29/3/2019) kemarin.
Ketua BPN Solo, NR. Kurnia Sari menjelaskan, pendukung Paslon 02 saat itu sedang melakukan aktivitas konvoi kampanye terbuka karena memang hari itu sesuai jadwal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan waktu kampanye terbuka bagi pendukung Paslon 02.
"Kemarin kami ada acara konvoi diikuti sekitar 500 orang relawan dari jam setengah 2 sampai sebelum Magrib, startnya dari eks SPBU Jongke, itu acara berbagai relawan panitianya Dewan Syariah Kota Surakarta, dan aktivitas itu sudah berijin, sebelumnya hari Kamis kami juga melakukan senam bersama emak-emak di 10 titik," terang Nia saat dihubungi solotrust.com, Sabtu (30/3/2019)
Lanjut Nia, bila kejadian itu bermula saat pendukung 02 melakukan konvoi start dari eks SPBU Jongke ke arah Posko BPN Sumber dan saat melewati kawasan Manahan terprovokasi oleh pendukung paslon 01 dan diladeni oleh pendukung paslon 02 yang tengah berkonvoi.
"Relawan kami diprovokasi, mereka teriak-teriak Jokowi dan mengacungkan salam jempol dari gerombolan pendukung 01 yang jumlahnya banyak, mereka juga beratribut 01, dan ada mobil branding 01. Lalu, karena ramai, agak ada penyempitan terjadilah sedikit keributan, tapi tidak lama dari masing masing pihak saling menahan diri, dan saling melerai. Dan itu ekor konvoi, mobil komando dan pengawalan sudah ada di depan. Bahkan tidak hanya di situ beberapa titik jalan kami juga diprovokasi," beber Nia.
Yang disayangkan Nia adalah seharusnya dua hari kemarin, yakni Kamis 28 Maret dan Jumat 29 Maret merupakan jadwal kampanye terbuka tim 02 akan tetapi ada aktivitas dari pendukung paslon 01 di area terbuka dan beratribut.
"Yang kita sayangkan kenapa disaat kampanye terbuka ada gerombolan 01 jumlahnya lumayan besar di tempat terbuka 300an, informasinya latihan koreo untuk acara kampanye 01. Tapi seharusnya tidak menampilkan atribut di jalan untuk saling menghormati waktu kampanye terbuka," kata dia.
Meski begitu, Nia berharap kampanye terbuka dapan dilaksanakan dengan santun, damai dan saling menghormati antar pendukung Paslon. Selain itu, Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas Pemilu harus bertindak tegas jika ada pihak yang menyeleweng dari aturan.
Nia juga mengaku telah mengimbau kepada para relawan agar dalam pelaksanaan kampanye terbuka ini disikapi dengan damai mengedepankan kesopanan demi menjaga kondusifitas Kota Solo.
"Harusnya dari Bawaslu lebih bisa mengawal kampanye terbuka berjalan damai, jatah 02 tidak boleh ada kampanye 01, begitupun juga berlaku di kami, dan dalam latihan koreografi dengan massa yang besar menggunakan atribut parpol seharusnya ada pengawalan dari kepolisian tapi kemarin tidak ada," ucapnya. (adr)
(wd)