SOLO, solotrust.com - Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengajak masyarakat terutama umat Islam untuk bersedekah selama bulan Ramadan yang diperkirakan tiba pada 6 Mei 2019 melalui program bertema "Marhaban ya Ramadan" sekaligus menjadikan Ramadan sebagai bulan akselerasi kedermawanan.
Presiden ACT, Ahyudin mengatakan, Ramadan sekalipun Indonesia masih disibukkan dengan tema politik, diharapkan Ramadan menjadi momen menyatukan perbedaan. Di bulan suci nanti, ia mengajak masyarakat harus selalu ingat bahwa ekonomi sejumlah negara yang berpenduduk mayoritas muslim masih mengkhawatirkan, khususnya akibat konflik yang berkepanjangan baik internal maupun eksternal.
"Untuk memaksimalkan kedermawanan, harus disosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya sedekah. Karena ini adalah kunci kebahagiaan dunia akhirat. Kepedulian kepada orang lain berkaitan erat dengan iman kepada Allah. Dengan berbagi pada sesama semoga dapat meringankan beban orang orang yang membutuhkan," tuturnya saat jumpa pers di Red Chilies Hotel, Solo, Rabu (24/4/2019).
Kepala ACT Cabang Solo, Septi Endrasmoro mengatakan, program Marhaban Ya Dermawan dihadirkan di Solo karena ia yakin masih banyak masyarakat yang memiliki jiwa dermawan. ujuan finalnya program-program yang diberikan juga bisa berperan sebagai pengentasan kemiskinan. Pergerakan ACT di Solo pada Ramadan ke depan akan dimasifkan dengan 3 program besar, yaitu 6 titik foodtruck, 10 titik food van, dan Beasiswa Tepian Negeri.
Pihaknya menargetkan 100 ribu bantuan paket sembako yang akan diberangkatkan dari 3 Dermaga yaitu Nusa Tenggara Barat, Sumatera dan Makassar. Target bantuan menyasar 55 titik lokasi dengan 500.000 jiwa penerima manfaat, meliputi Mentawai, Nias, Nusa Tenggara Timur dan lainnya. Jumlah itu meningkat 10 kali dari tahun lalu yang berhasil mengirim 100 ribu paket pangan.
"ACT Solo berusaha memberikan program terbaik dalam menebar kebermanfaatan untuk masyarakat sekitar. Program food truck, food van dan Beasiswa Tepian Negeri merupakan upaya dan ikhtiar ACT Solo untuk terus komitmen dalam proses pengentasan kemiskinan," paparnya.
Komisaris PT Global Waqf Corp-ACT, Imam Teguh Saptono mengatakan, Ramadan merupakan kesempatan yang terbuka untuk muslim sedunia untuk berkontribusi dalam percepatan pengentasan kemiskinan dengan kedermawanan dan memuliakan sesama manusia tidak hanya di Indonesia namun juga secara global.
"Salah satu caranya adalah dengan menaiki gelombang investasi yang bertanggung jawab memaksimalkan instrumen pendanaan Islam seperti zakat dan wakaf," ujarnya.
Melalui Program Marhaban ya Ramadan ACT ingin mengetuk hati masyarakat untuk peduli pada sesama sehingga mampu menjadi solusi bagi orang-orang yang membutuhkan. Program itu terdiri dari 7 jenis sedekah yaitu Kapal Ramadan, Beasiswa Tepian Negeri, Dapur Ramadhan, Berbagi untuk Dunia Islam, Bantu Saudara Sebangsa, Qurban Lebih Awal, dan Kesempurnaan Wakaf.
Berdasar data, Indonesia peringkat 73 dunia dengan tingkat kelaparan kategori serius, 12,5 juta hidup dalam kemiskinan, dan 997,7 ton Indonesia mengimpor beras di tahun 2016. 190,7 juta orang terdampak krisis dan konflik di lebih dari 35 negara di dunia, 68,5 juta orang terpaksa keluar dari negaranya untuk mengungsi, dan 80% penduduk miskin dunia pada tahun 2030 nanti di negara rentan konflik, bencana, kelaparan dan krisis lainnya.
Bersamaan peluncuran itu, ACT memperkenalkan berbagai fitur terbaru untuk mempermudah keterlibatan khalayak dalam kegiatan kemanusiaan dan kedermawanan. Dengan menghadirkan 4 situs yang merupakan optimalisasi peran sebagai lembaga kemanusiaan profesional, terutama dalam menyalurkan donasi umat lewat program-program Ramadan mendatang.
Vice President, Hafit T. Mas'ud, menjelaskan pihaknya memang sedang merambah ke dunia digital, ACT goes to digital. Situs news.act.id dan actnews.tv untuk meningkatkan kualitas ACT dari segi komunikasi. Situs cepattanggap.id dirancang dalam konsep urun dana digital. Setiap program akan ditampilkan kisah dan pencapaian donasinya untuk mengundang empati masyarakat.
"Insyaallah ACT akan menayangkan semua informasi mengenai program program Ramadan dalam bentuk berita artikel maupun video di kedua situs itu. Masyarakat hanya perlu mengakses suatu situs untuk mendapatkan laman donasi yang juga dilengkapi dengan penjabaran program secara detail," jelas Hafit. (Rum)
(wd)