Hard News

Wali Kota Izinkan PKL Berjualan di Eco JPO, Tapi Hanya 4 Stand

Jateng & DIY

11 Mei 2019 18:03 WIB

Eco JPO Gladhag Panti Husada Surakarta.

SOLO, solotrust.com - Eco Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Gladhag Panti Husada Surakarta, selain berfungsi sebagai jembatan penyeberangan yang ramah lingkungan, ke depan juga bakal dimanfaatkan untuk menggerakkan sektor perekonomian masyarakat.

Seperti disampaikan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo kepada wartawan saat meninjau Eco JPO yang terletak di depan RSUD Moewardi Jebres itu dalam soft launching, Jumat (10/5/2019). 



"Selain memberikan pelayanan untuk masyarakat tanpa diskriminasi, ada liftnya. Nanti di sini juga kami sediakan paling tidak 4 stand Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kering jangan yang basah, jadi kalau mau menyeberang bisa mampir bisa nongkrong melihat pemandangan tapi nongkrong yang positif, kami terjunkan Satpol PP untuk patroli rutin," ujar Rudy kepada wartawan.

Rudy menambahkan, bila ke depan pihaknya juga ingin membangun Eco JPO serupa pendampingan Pusjatan KemenPUPR di kawasan Pasar Kleco, Laweyan, tepatnya perbatasan pintu masuk Kota Solo dari arah barat.

"Ya kalau diijinkan saya mau minta di Kleco di perbatasan dekat pasar itu. Tapi itu masih nanti dulu," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kota Solo patut berbangga menjadi pilot project pengerjaan Eco Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR).

Eco JPO tersebut berada di Jalan Kolonel Sutarto, depan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Jebres. JPO itu dibangun dengan konsep ramah lingkungan energi yang mandiri, menggunakan solar cell untuk penerangannya dan dilengkapi disimpan pada ground water tank sehingga mampu menampung air hujan untuk menyirami tanaman di lokasi.

Selain itu, dengan desain jembatan yang lebar, fasilitas tempat duduk, charger dan taman di tengahnya, digadang-gadang menjadi primadona baru Warga Solo yang ingin berselfie karena desainnya yang instagramable artistik dengan penggunaan ornamen wayang Bimasena, ukiran batik dan aksen bangunan arsitektural yang mengusung budaya lokal sehingga patut menjadi alternatif warga untuk berinterakai sosial. 

Tak hanya itu, fasilitas lainnya dalam JPO ini juga ramah bagi orang berkebutuhan khusus karena juga dilengkapi dengan sebuah lift. Namun lift tersebut untuk sementara belum dipasang. 

"Pusjatan melakukan inovasi teknologi JPO dengan konsep keberlanjutan. Teknologi ini dibangun untuk menjawab kebutuhan pengguna jalan yang akan menyeberang dengan tujuan untuk mencegah terjadinya konflik lalu lintas dan potensi kecelakaan," ujar Kepala Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR  Deded Permadi Sjamsudin di peninjauan dalam soft launching didampingi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. (adr)

(wd)