SOLO, solotrust.com - Rumah kosong menjadi perhatian khusus Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Surakarta dari ancaman bahaya kebakaran. Sejumlah kesiapan dilakukan, seperti menyediakan sarana dan prasarana pemadaman, termasuk menggandeng relawan di setiap kecamatan.
Menurut Kepala Damkar Surakarta, Gatot Sutanto adanya tren peningkatan kerawanan bencana kebakaran saat rumah ditinggalkan mudik penghuninya, warga pun diminta saling mengawasi lingkungan tempat tinggalnya untuk menjaga kewaspadaan. Praktis, selain menyiagakan 80 personelnya, Damkar juga menggandeng relawan siaga bencana, seperti Wanito Agni dan Satlakar yang ada di tiap kecamatan di Kota Bengawan.
”Rumah kosong menjadi perhatian kami. Warga kami imbau agar saling menjaga lingkungan permukiman. Dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan relawan di lokasi terdekat sehingga koordinasi dalam penanganan bencana kebakaran dapat dilakukan dengan cepat. Tapi kami harapkan tidak terjadi,” terang Gatot kepada wartawan, Kamis (23/5/2019).
Tidak hanya fokus pada permukiman, pengawasan juga dilakukan pada gedung-gedung perkantoran, pasar, dan pusat-pusat perbelanjaan. Yang harus diwaspadai, kata Gatot, jika di permukiman dan perkantoran adalah arus listrik, sedangkan untuk pasar, tempat kuliner dapat dipicu karena peralatan memasak, seperti kompor, sumber api atau tabung gas.
”Pastikan semua dalam kondisi mati jika sudah selesai digunakan,” tukasnya.
Di samping itu, Gatot menambahkan komponen kelistrikan pada mobil juga harus diwaspadai dengan pengecekan rutin secara berkala oleh pengguna. Pasalnya, masa lebaran 2018 lalu ada sebanyak 3 laporan kendaraan terbakar.
”Kendaraan harus rutin dicek, apalagi intensitas penggunaan cenderung meningkat. Kami juga siapkan armada mobile dan peralatan rescue untuk antisipasi,” pungkas Gatot. (adr)
(wd)