Pend & Budaya

PPDB Siswa SD-SMP Dilakukan Assesment Psikologi dan Keterapian

Pend & Budaya

14 Juni 2019 13:30 WIB

Ilustrasi siswa SD. (dok istimewa).

SOLO, solotrsut.com – Serangkaian tahapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD dan SMP telah mulai dilakukan pada Kamis (13/6/2019). Staf Pengolah Data UPT Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif, Syarifuddin Amrullah mengatakan, kegiatan itu diawali dengan assesment yang dilakukan oleh calon siswa SD dan SMP.

Baca juga: Simulasi PPDB SMA, Muncul Sejumlah Kendala yang Membuat Siswa Bingung



 

Assesment dilakukan dengan kegiatan psikotest dan keterapian, dipandu oleh tiga terapis, wicara, okupasi dan fisioterapi, hal itu bertujuan untuk mengukur profil gangguan pada anak secara lengkap. Kata dia, tahun-tahun sebelumnya rata-rata pendekatan anak berkebutuhan khusus hanya dilakukan dari aspek psikologi saja, belum menyentuh pada aspek keterapian.

”Assesment dilakukan untuk mengetahui kesiapan belajar anak berusia di bawah enam tahun, serta untuk mengukur profil anak secara lengkap dengan mendeteksi apakah ada gangguan yang dialami anak dengan metode pendekatan khusus," ucap dia kepada solotrustcom, Jumat (14/6/2019)

Kemudian hasil assesment tersebut menjadi acuan rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Surakarta untuk menentukan sekolah tujuan anak. Apakah anak tersebut masuk di sekolah reguler, inklusi, atau sekolah luar biasa (SLB). Ia menyebut, banyak anak dari luar kota yang mengikuti assesment untuk bersekolah di Kota Solo

”Nanti dilihat hasil assesment-nya," ucap dia.

Lebih jauh, ia membeberkan, dari hasil assesment tersebut jika ditunjukkan anak memiliki kebutuhan khusus kategori berat, maka direkomendasikan ke SLB. Jika hasilnya sedang, direkomendasikan ke sekolah inklusi. Dan jika hasilnya nihil, tidak ada gangguan dan gejala kebutuhan khusus, maka direkomendasikan ke sekolah reguler.

”Hanya saja karena ada sistem zonasi, maka kewenangan kami hanya pada assesment saja dan layanan ini kami berikan gratis, selebihnya untuk rekomendasi dari hasil assesment oleh dinas pendidikan setempat,” tuturnya.

Baca juga: Verifikasi Berkas PPDB Bisa di Sekolah Manapun

Terpisah, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Bambang Wahyono menyampaikan, assesment sengaja dipusatkan di Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif agar masyarakat lebih mengenal keberadaan pusat layanan tersebut.

"Proses pendaftaran, assesment dan hasil assesment dilakukan dan diumumkan di pusat layanan,” ujarnya. (adr)

(wd)