SOLO, solotrust.com - Nilai-nilai kepahlawanan harus lebih ditanamkan pada generasi muda Indonesia saat ini. Untuk itu, Yayasan Keluarga Besar Eks Tentara Pelajar Pejuang Kemerdekaan SA/CSA merancang event yang bernafaskan nasionalisme yang mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta (Solo), Pemprov Jawa Tengah dan pihak terkait. Ketua Pengurus Daerah Eks Tentara Pelajar Pejuang Kemerdekaan SA / CSA Surakarta, Andreas Irianto, mengatakan kegiatan tersebut diberi tajuk "Festival Slamet Riyadi 2019" yang akan diadakan di Benteng Vastenberg Surakarta pada tanggal 14-17 Novmber 2019. Dengan tujuan memperingati Hari Pahlawan yang jatuh pada tanggal 11 November 2019 sekaligus mengenang jasa pahlawan nasional Brigjend Slamet Riyadi dalam mengusir penjajah dari tanah air.
"Tujuan kami adalah supaya generasi muda tahu patung Slamet Riyadi di Solo ada artinya. Perjuangan Slamet Riyadi yang masih muda sangat berjasa dalam serangan umum bersama rakyat berjuang mengusir penjajah meski dengan alat sederhana. Untuk keberhasilan perjuangan tersebut mudah-mudahan generasi muda penerus bangsa mewarisi jiwa perjuangan pahlawan dalam melawan penjajah melalui kemampuannya masing-masing," tuturnya saat jumpa pers di Gedung Juang 45 Solo, Selasa (22/10/2019).
Andreas adalah generasi kedua dari keluarga pahlawan dimana sang ayah adalah pelaku sejarah yang ikut berjuang bersama Slamet Riyadi. Melalui festival ini berupaya meneruskan perjuangan ayahnya yang gugur sebagai pahlawan. Bila sebelumnya peringatan Hari Pahlawan diadakan secara sederhana dengan tumpengan dan syukuran saja, maka tahun ini dihelat menjadi festival yang lebih besar, melibatkan seluruh komponen masyarakat. Festival Slamet Riyadi 2019 ini sebagai sarana mengajak masyarakat khususnya generasi muda berpartisipasi aktif mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulu yang merelakan harta, keluarga, nyawa dan mempertahankan ibu pertiwi serta mengusir penjajah dari tanah air Indonesia.
"Kami ingin menularkan pada generasi Indonesia di masa depan agar menjadi jiwa yang kuat, mencintai NKRI dan mampu melawan korupsi sebagai pahlawan jaman sekarang. Karena sekarang jiwa-jiwa yang mengetahui pendidikan kepahlawanan sudah mulai luntur. Padahal pahlawan berjuang tanpa pamrih jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia," imbuhnya.
Menurutnya, perjuangan sekarang bukan lagi mengangkat senjata seperti jaman dulu melainkan harus mengangkat jiwa nasionalisme dengan belajar, bekerja keras dan bekerja cerdas sesuai dengan porsi, potensi dan prestasi untuk turut serta membangun negara agar lebih maju. Maka dari itu Festival Slamet Riyadi 2019 ini dikonsep dengan mengkolaborasikan edukasi, apresiasi, dan konservasi terhadap nilai-nilai perjuangan pahlawan bangsa khususnya Brigjend Slamet Riyadi dengan berbagai kegiatan.
Rangkaian kegiatan dalam festival tersebut meliputi pameran bertema perjuangan pahlawan, sarasehan kepahlawanan, fetival kuliner dan multi produk, Color Run Slamet Riyadi 2019, lomba Kolone Tongkat (Pramuka Penggalang/SMP), lomba Baris-berbaris (Pramuka Penegak/SMA), festival band lagu perjuangan (SMA/SMK), lomba mewarnai dan menggambar (TK & SD), lomba mendongeng "Nusantara" (Gudep Ter/ Kelurahan) dan gelar tari kreasi dengan tumpengan Slamet Riyadi sebagai puncak acara.
Rencananya, Festival Slamet Riyadi 2019 akan dibuka oleh Wali Kota Solo FX. Hadi Rudyatmo pada hari pertama, 14 November 2019 dengan dihadiri oleh semua elemen perjuangan, jajaran pejabat di Pemkot Solo dan sekitarnya. Pihaknya berharap festival ini dapat berlanjut bahkan menjadi agenda rutin tahunan. (rum)
(wd)