Pend & Budaya

Sala Hatedu #7, Ajang Unjuk Gigi dan Silaturahmi Komunitas Teater

Budaya

17 Februari 2020 12:03 WIB

Jumpa pers Sala Hatedu #7

Solotrust.com - Menapaki tahun ketujuh, gelaran Sala Hatedu (Hari Teater Dunia) kembali hadir pada 24 hingga 27 Maret 2020 di Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT). Sala Hatedu merupakan sebuah agenda tahunan untuk merayakan hari teater dunia yang diselenggarakan di Kota Solo sejak 2014 silam.

Acara ini digagas para seniman teater di wilayah Soloraya dengan Caroko Turah sebagai penggerak kegiatan. Sala Hatedu sebelumnya merupakan gagasan spontan para seniman teater untuk memberikan ruang tampil kepada kelompok-kelompok teater dari berbagai daerah. Acara ini pun akhirnya mendapat sambutan antusias berbagai kalangan. Hal itu terbukti dengan semakin banyaknya kelompok, komunitas maupun seniman teater ingin terlibat dan berpartisipasi hadir mengisi acara. 



"Sala Hatedu #7 ini berjumlah 32 peserta, sedangkan 15 peserta masuk waiting list (daftar tunggu-red). Nantinya dalam satu hari ada sekitar tujuh penampil dengan durasi kurang lebih sekitar 45 menit setiap penampil," kata Turah di Teater Arena TBJT, baru-baru ini.

“Kali ini peserta juga ada dari Malaysia dan Brunei Darussalam setelah di tahun sebelumnya ada juga dari Malaysia dan Singapura,” lanjutnya. 

Programmer acara Sala Hatedu #7, Adith, menambahkan perkembangan dunia kesenian, khususnya teater saat ini juga bisa menggunakan jembatan digital dalam menikmati pertunjukan, yakni lewat siaran langsung via YouTube dan Instagram. Cara seperti ini juga akan mulai dilakukan di Sala Hatedu #7.

Sementara untuk program acara akan ada pre-event mulai 8 Maret 2020 di Rumah Banjarsari. Program pre-event, antara lain akan ada beberapa lomba, seperti puisi dan pantomim. Adapun puncak acara Sala Hatedu #7 dihelat pada 24 hingga 27 Maret 2020.

Selain para penampil yang datang dari berbagai kota dan negara, seperti Jakarta, Surabaya, Riau, Malaysia, dan Brunei, acara juga dimeriahkan dengan gelaran workshop. Berbagai workshop disajikan, antara lain workshop keaktoran diisi Rendra Bagus Pamungkas (pemeran WRSupratman di Film Wage ), workshop manajemen panggung diisi Caroko Turah, dan workshop tata cahaya oleh Deray Setyadi (Teater Koma Jakarta).

“Kami juga masih mengusahakan Mbak Sha Ine Febriyanti untuk dapat mengisi workshop keaktoran, tapi ini masih tahap konfirmasi,” ungkap Turah.

Dia menambahkan, di gelaran Sala Hatedu, setelah acara usai akan ada sharing antarkelompok dari berbagai daerah secara informal. Para peserta biasanya saling bertukar informasi satu sama lain antarkelompok teater.

Sementara itu, perwakilan Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Wijang, mengatakan pihak TBJT mengapresiasi dan mendukung kegiatan Hatedu.

Pimpinan Produksi Sala Hatedu #7, Bayu Ari Sugiarto berharap tema perjalanan dalam Sala Hatedu#7 ini, Sala Hatedu bisa menjadi salah satu ikon panggung teater dunia. (dd)

(redaksi)