BANDUNG, solotrust.com - Kian meningkatnya kasus suspect dan positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, berbagai upaya dilakukan tim medis. Salah satunya dengan melakukan isolasi pada suspect atau pasien positif Covid-19.
Disinfeksi dan sterilisasi ruang isolasi juga sangat diperlukan untuk menghilangkan dan mengurangi kontaminasi mikroorganisme, termasuk Covid 19 baik yang menempel pada benda (peralatan), lantai, ataupun udara.
Interaksi langsung tim medis terhadap pasien positif corona masih membuka peluang penularan sangat lebar. Mengurangi risiko penularan terhadap tim medis, diperlukan sebuah metode dan alat disinfeksi sterilisasi yang efektif secara jarak jauh (remote).
Melansir laman resmi pemerintah Provinsi Jawa Barat, jabarprov.go.id, berdasarkan latar belakang itu, tim dari Telkom University (Tel-U) berhasil membuat sebuah alat inovasi berupa Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR). Alat ini bisa dimanfaatkan untuk disinfeksi dan sterilisasi pada ruang isolasi pasien positif Covid-19 tanpa campur tangan manusia langsung, sehingga dapat meminimalisasi penularan Covid-19.
Rektor Telkom University, Adiwijaya, menyampaikan Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) merupakan robot AUMR pertama di Indonesia dan akan diujicobakan di Rumah Sakit Pindad Bandung serta Wisma Atlet Jakarta.
“Sebelumnya alat serupa digunakan di beberapa negara, salah satunya Denmark. Semoga alat ini bermanfaat untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia,” ucap Adiwijaya, melalui rilis yang diterima jabarprov.go.id, Minggu (05/04/2020).
Alat ini akan bekerja ketika organisme biologi terpapar sinar UV dalam kisaran 200 nm dan 280 nm, maka sinar tersebut akan diserap oleh DNA, RNA, dan protein. Penyerapan akan menyebabkan pecahnya dinding sel protein dan kematian organisme.
Penyerapan sinar UVC oleh DNA dan RNA (khususnya basa timin) diketahui menyebabkan inaktivasi untai ganda DNA atau RNA melalui pembentukan dimer timin. Jika cukup dimer ini diproduksi dalam DNA, akibatnya proses replikasi DNA akan terganggu dan sel tidak dapat mereplikasi.
Robot berbiaya Rp250 juta ini dapat beroperasi hingga kurun waktu lima jam. Sistem kerja UVC-nya bisa berlangsung sekira satu jam. Kontrol terhadap robot ini bisa dilakukan dalam beberapa mode, bisa menggunakan remote control, autonomous control mode dengan melakukan line tracking atau laser range navigation. Robot ini juga sudah dilengkapi sensor ultrasonik untuk menghindari menabrak benda di sekitarnya.
(redaksi)