YOGYAKARTA, solotrust.com- Penularan covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memasuki babak baru. Setelah tim perencanaan data dan analisis gugus tugas covid 19 DIY mengungkap adanya 3 klaster besar penularan virus corona.
Tim Perencanaan Data Dan Analisis Gugus Tugas Covid 19 DIY, Riris Andono Ahmad menyatakan, tiga klaster ini terdiri dari dua klaster jamaah tabligh akbar di Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul, serta satu klaster Jemaat Gereja Protestan Indonesia.
Klaster jamaah tabligh Kabupaten Sleman terdiri dari 24 temuan, yang 14 diantaranya terkonfirmasi positif termasuk didalamnya 4 warga negara India. Untuk klaster jamaah tabligk akbar Kabupaten Gunung Kidul terdiri dari 18 temuan, 6 diantaranya kasus terkonfirmasi dan sisanya reaktif via rapid test. Klaster ini bahkan telah memasuki generasi ke 5 atau G 5.
Sementara klaster jemaah Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) tercipta ketika tiga utusan dari GPIB DIY berangkat ke Kota Bogor menghadiri Sinode GPIB pada Maret 2020 silam. Salah satu dari 3 utusan tersebut usai dari Bogor melanjutkan perjalanan ke Semarang bersama 10 anggota GPIB lainnya. Dari perjalanan itu terdapat 17 temuan, 2 kasus terkonfirmasi positif , 3 PDP dan selebihnya reaktif via rapid test.
“Saat ini ada tiga klaster besar yang dominan di DIY, dua klaster terkait dengan jamaah tabligh dan satu klaster terkait dengan kegiatan di gereja.” Jelas Riris pada Sabtu, (2/5/2020).
Guna menekan penyebaran tiga klaster besar ini, Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid 19 di DIY sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada tiga kabupaten tempat terjadinya lonjakan, yakni Sleman, Bantul, dan Gunung Kidul. Hingga awal Mei 2020, kasus Covid 19 di Daerah Istimewa Yogyakarta menembus angka 114 kasus positif covid 19. (adam)
(wd)