Solotrust.com - Di dalam budaya Jawa ada beberapa malam dikeramatkan dan dipercaya sebagai sebuah waktu yang baik. Malam itu dianggap mempunyai arti tersendiri untuk bisa berkomunikasi dengan penciptanya.
Malam Jumat Kliwon misalnya yang dikemudian hari justru menjadi pembelokan maknanya. Pada malam Jumat Kliwon dipercaya merupakan saat sakral bagi orang Jawa untuk berdoa dan mendekatkan diri dengan Sang Pencipta.
Kesakralan itulah yang mungkin membuat aura atau suasana sekitar menjadi terasa mistis sehingga pada akhirnya justru dibelokkan dengan hal-hal gaib tak kasat mata. Padahal, kesakralan itu merupakan sebuah bentuk energi doa yang khusyuk kepada Sang Pencipta. Selain malam Jumat Kliwon, malam Selasa Kliwon juga mempunyai makna dan arti tersendiri bagi para penganut budaya Jawa.
"Selasa Kliwon atau Anggara Kasih merupakan hari sakral yang dipergunakan untuk menghaturkan rasa cinta kasih, ungkapan terima kasih serta puji dan doa kepada Tuhan dan juga leluhur," tulis akun Instagram @kraton_solo.
Menyambut malam Anggara Kasih atau malam Selasa Kliwon, Keraton Surakarta menggelar Wilujengan Dukutan Anggara Kasih Ageng, bertempat di Kagungan Dalem Bangsal Maligi Keraton Surakarta pada Senin (22/06/2020)
Wilujengan Dukutan Anggara Kasih Ageng dihadiri Pengageng Parentah Kaputren GKR Ratu Alit dan Pengageng Parentah Keraton KGPH Adipati Dipokusumo beserta Rayi-Rayi Dalem serta Abdi Dalem.
Acara berlangsung khusyuk, disertakan pula beberapa sesaji berupa nasi buceng atau nasi tumpeng, ayam ingkung, polo kependem, pisang sirih, bunga, berbagai olahan makanan serta asap dari ratus kemenyan sebagai penghantar doa. (dd)
(redaksi)