Hard News

Tambah 23 Orang, Pasien Positif Covid-19 Masih Didominasi Klaster Moewardi

Jateng & DIY

17 Juli 2020 08:38 WIB

Ilustrasi.

 

SOLO, solotrust.com- Klaster Moewardi masih menjadi penyumbang jumlah pasien Covid-19 terbesar di Kota Solo. Bahkan hingga Kamis (16/7/2020) tercatat klaster yang didominasi tenaga kesehatan (nakes) tersebut kembali mencatat penambahan sebanyak 15 kasus dari total kasus positif di kota bengawan sebanyak 123 orang.



“Iya ada 15 lagi yang merupakan hasil tracing. Tambahannya sembilan di RS UNS, enam di RSUD dr Moewardi,” jelasnya.

Dengan penambahan tersebut, maka total kasus klaster Moewardi yang merupakan warga atau domisili di Kota Solo menjadi 53 orang dari total kasus positif sebanyak 123 orang atau mencapai 43 persen.

Selain tambahan dari Klaster Moewardi, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 lainnya juga berasal dari nakes Puskesmas sebanyak tiga orang.

“Yang Puskesmas awalnya ada pegawai yang masuk setelah cuti. Kemudian diswab, sekalian rekan kerja yang pernah kotak ikut diswab. Hasilnya positif semua. Sebenarnya ada empat orang, tapi yang satu domisili luar kota, jadi yang masuk ke kita hanya tiga orang. Karena ada kasus ini, sementara Puskesmas yang bersangkutan saya tutup untuk penyemprotan desinfektan,” urai Ning, panggilan akrabnya.

Kasus lainnya adalah satu kasus dari Klaster Tahu Kupat yang merupakan bagian dari 60 kontak erat dan dekat yang sebelumnya diambil swab PCR. Sedangkan empat kasus lainnya merupakan hasil dari pengembangan atau tracing kasus luar Solo sebanyak tiga orang dan satu orang pasien dengan pengawasan (PDP) yang naik kelas.

“Jadi yang tiga kasus ini, awalnya kita dapat laporan ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari Sukoharjo yang memiliki riwayat perjalanan ke sini. Makanya kita tracing, hasilnya tiga itu positif. Dengan hasil ini tentunya akan kita kembangkan lagi, kita tracing lagi,” ujarnya.

Sementara itu, secara kumulatif jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Solo bertambah menjadi 123 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 orang rawat inap, 35 orang karantina mandiri, 41 orang sembuh dan lima orang meninggal dunia. Sedangkan untuk PDP sebanyak 303 orang, terdiri dari 11 orang menjalani rawat jalan, 254 orang sembuh dan 38 orang meninggal dunia. Untuk Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 667 dengan rincian, satu orang menjalani rawat inap, enam orang rawat jalan dan 660 orang selesai pemantauan. (awa)



(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya