BOYOLALI, solotrust.com - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) berinovasi menghadirkan Sistem Informasi Tumbuh Kembang (Si-Kembang) dalam bentuk website dan mendorong masyarakat menjalankan kegiatan Delivery Pelayanan Terpadu (Desyandu) sebagai wujud tanggap Covid-19.
Hal itu, menurut Unit Manajer Communication, Relations, dan CSR Pertamina MOR IV, Anna Yudhiastuti, sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) fuel terminal (FT) Boyolali untuk menggantikan fungsi pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang terkendala akibat Covid-19.
“Pada kondisi normal, masyarakat khususnya ibu dan balita (bayi di bawah lima tahun) melaksanakan monitoring (pemantauan-red) kesehatan secara berkala tiap bulannya di Posyandu yang dipandu oleh para kader. Namun, kegiatan tersebut terhenti karena anjuran jaga jarak fisik atau physical distancing untuk mencegah penularan Covid-19. Alhasil, perkembangan gizi dan kesehatan balita tidak lagi terpantau karena tuntutan harus berada di rumah,” jelas Anna Yudhiastuti di Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Selasa (18/08/2020).
Hal itu, kata dia cukup memprihatinkan di mana masa pertumbuhan balita merupakan masa terpenting untuk tumbuh kembang dan dapat berpengaruh ke depannya. Karenanya, dibutuhkan inovasi dalam pelaksanaan kegiatan posyandu agar tetap berjalan, meski dengan protokol dan anjuran Covid-19.
“Si-Kembang dan Desyandu merupakan inovasi yang kami buat bekerjasama dengan kader posyandu Desa Teras, binaan program CSR kami sejak 2019. Semula programnya berupa pendampingan dan pembinaan kader posyandu serta bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita setiap bulannya. Namun karena terkendala Covid-19, program kami modifikasi menjadi pelayanan kesehatan dengan sistem antar di rumah masing-masing balita atau Desyandu,” terang Anna Yudhiastuti.
Desyandu telah berjalan sejak Juni 2020. Sebelumnya para kader posyandu berjumlah 55 orang diberikan pemahaman terkait protokol Covid-19 pada saat melaksanakan monitoring kesehatan balita di rumah. Selain itu, kader juga dibekali alat pelindung diri (APD), seperti masker, sarung tangan, pelindung wajah (face shield), rompi medis, hand sanitizer, hingga thermogun infrared (alat pengukur suhu).
“Sejak itu, perkembangan kesehatan balita di Desa Teras kembali termonitor dan kebutuhan gizi anak pun tetap terpenuhi. Tentunya dengan tetap memerhatikan protokol dan anjuran Covid-19 yang berlaku,” katanya.
Tercatat hingga akhir Juli, ada sebanyak 487 balita dan 42 ibu hamil penerima manfaat mendapatkan pelayanan Desyandu setiap bulannya.
Sementara Si-Kembang merupakan inovasi yang melengkapi pelaksanaan Desyandu. Saat pandemi, ibu dan balita tidak perlu datang ke posyandu untuk memonitor perkembangan dan mengecek kesehatan, namun cukup mengakses www.sikembang.com.
“Hal tersebut guna mendukung physical distancing atau mengurangi interaksi langsung untuk menahan penyebaran virus corona. Selain itu, kapasitas masyarakat juga semakin meningkat dengan wawasan digital yang mana saat ini semua sudah serba online,” tandas Anna Yudhiastuti.
Ada beberapa fitur terdapat di website Si-Kembang, di antaranya kalkulator gizi, jadwal imunisasi, daftar bidan, hingga fasilitas kesehatan.
“Cukup dengan mengakses Si-Kembang, masyarakat bisa mendapatkan segala informasi tentang fasilitas kesehatan di Desa Teras. Tidak hanya itu, website ini juga menyediakan banyak edukasi tentang kesehatan seperti tips dan berbagai pengetahuan lainnya,” ungkap Anna Yudhiastuti.
Program CSR Pertamina FT Boyolali mendapat apresiasi Kepala Desa Teras, Santoso. Ia mengungkapkan program itu sangat sesuai dengan permasalahan saat ini.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina atas program yang dijalankan. Meskipun dengan kondisi Covid-19, masyarakat ibu dan balita yang ada di wilayah kami tetap dapat menerima pelayanan selaiknya posyandu dari rumah ke rumah,” kata Santoso. (Jaka)
(redaksi)