Solotrust.com - GFriend kembali dengan album studio ketiganya "回: Walpurgis Night" dengan lagu utama "Mago" pada 9 November 2020. Ini adalah seri terakhir dari trilogi "回", melanjutkan konsep dari dua album sebelumnya "LABYRINTH" dan "Song of the Sirens".
"Jika 'LABYRINTH' mengungkapkan seseorang yang bingung di depan persimpangan jalan dan 'Song of the Sirens' adalah suara batin yang memahami konsekuensi dari suatu pilihan, album ini mewujudkan suara seorang gadis yang telah tumbuh menjadi penyihir. Itu seperti versi modern dari festival penyihir," kata Eunha di showcase media yang dihelat di Seoul (9/11), mengutip dari Yonhap.
Sowon mengatakan "Mago" adalah lagu yang mengekspresikan suatu keinginan dengan percaya diri. Leader grup itu juga mengatakan ada banyak rilis dengan jenis musik disko retro karena itu sedang menjadi tren global, namun GFriend menambahkan sentimen khas mereka ke lagu tersebut.
Mengutip sumber lain yakni Joongang Daily, menurut GFriend tema album ini adalah "Pesta penyihir modern", dimana gadis-gadis muda telah berubah menjadi wanita yang bangga setelah tumbuh dan belajar tentang dunia.
GFriend juga berpartisipasi untuk album berisi 11 lagu ini. Lagu utamanya turut diciptakan tiga anggotanya yakni Eunha, Yuju dan Umji. Sowon dan Umji turut menciptakan lagu berjudul "Better Me". Yuju dan Eunha dalam lagu "Night Drive". Sementara Yerin dan SinB dalam lagu "Secret Diary".
Paska masuk Big Hit, GFriend merilis album bertajuk "回: Labyrinth" dengan lagu utama "Crossroads" pada 3 Februari 2020. Dalam showcase comebacknya, Yuju mendeskripsikan lagu itu dengan berkata, “Seorang gadis berada di persimpangan pilihan. Apakah dia berhenti atau pergi? Pikirannya dipisahkan menjadi jalan yang berbeda".
Anggota lain Yerin menambahkan, “Lagu ini menunjukkan bagaimana pertentangan dalam diri seseorang dengan pikiran yangmana ia ingin tetap berada di dalam labirin dan yang ingin keluar".
Setelah itu GFriend kembali dengan album "回: Song of Sirens" dengan lagu utama "Apple" pada 13 Juli 2020. Dalam showcase rilisnya album, Umji menjelaskan, "Lagu ini kebanyakan tentang rayuan, keragu-raguan yang berasal dari rayuan itu, dan harga yang harus dibayar orang itu pada akhirnya. Tapi ini bukan sesuatu yang buruk. Kita semua berada dalam situasi dimana kita tergoyang karena pilihan di depan kita, dan itu adalah cerita yang kita semua alami." (Lin)
(wd)