SEMARANG, solotrust.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) melakukan pemetaan terhadap sejumlah momen acara berpotensi terjadi kerumunan. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan potensi kerumunan yang tak dibatasi tidak akan dapat izin.
“Kami sudah siapin (antisipasinya). Masih ada (acara potensi kerumunan) yang misalnya Maulid Nabi, akan ada Natal, mungkin perayaan di luar itu adalah tahun baru,” kata Ganjar Pranowo usai rapat penanganan Covid-19 di kantornya, awal pekan ini, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.
Gubernur Jateng mengatakan guna mengantisipasi kerumunan, pihaknya berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah terkait izin yang dikeluarkan.
“Kalau dari kepolisian, kalau tidak dibatasi tidak akan diizinkan. Jadi clear, termasuk yang kemarin tanya saya di Pekalongan,” tegas Ganjar Pranowo.
Selain itu, Gubernur Ganjar mengaku setuju saat ditanya soal usulan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta agar libur panjang Natal dan Tahun Baru 24 hingga 31 Desember ditunda.
“Setuju (libur panjang ditunda),” tandas dia.
Diinformasikan, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng Faqih menyarankan penundaan libur panjang Natal dan Tahun Baru pada 24 Desember hingga 31 Desember karena berpotensi mengulang rekor Covid-19, seperti terjadi usai libur panjang akhir Oktober lalu.
Selain memicu tingginya mobilitas warga, Ganjar Pranowo menyebut liburan bisa membuat masyarakat abai pada protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak (3M).
(redaksi)