Hard News

Ini Skenario Pilkada Jateng 2020, Petugas KPPS Wajib Rapid Test

Sosial dan Politik

27 November 2020 10:31 WIB

Salah satu komisioner Sukoharjo, Eko Budiyanto menjalani rapid test di Pustu Begajah Sukoharjo.

SEMARANG, solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memastikan kesiapan antar stakeholder, jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 9 Desember 2020. Untuk itu, gubernur menggelar rapat antar Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kamis (26/11/2020).

Insyaa Allah kita siap. Ada beberapa skenario kontijensi yang kita siapkan. Satu bencana, dua kondisi Covid-19, tiga kalau seandainya di TPS terjadi sesuatu, maka tindakan daruratnya seperti apa,” ujarnya, seusai rapat Forkopimda jelang Pilkada serentak di 21 kabupaten dan kota, di ruang rapat Kantor Gubernur, dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.



Ganjar Pranowo meminta antarinstansi (kepolisian, tentara, dewan, dan pemerintahan) saling berkoordinasi menyukseskan pesta demokrasi. Selain itu, ia juga minta peserta pemilihan turut mendukung pilkada di masa pandemi.

“Termasuk dengan syarat KTP elektronik ada yang belum punya, maka kami dorong Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) membereskan hal itu. Lalu bagaimana kalau petugas (KPPS) yang tidak mau di-rapid, maka kami harapkan ada PKPU yang kami mohon dikomunikasikan dengan DPR RI Komisi II. Ada kondisi darurat penyelenggara bisa cepat diganti,” paparnya.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Yulianto Sudrajat mengatakan, saat ini pihaknya tengah berkonsentrasi dengan tahapan distribusi logistik pemilu. Selain itu, ia juga tengah melakukan proses rapid test terhadap petugas pemungutan suara. Yulianto tak memungkiri, salah satu kendala yang muncul adalah keengganan KPPS dites cepat Covid-19.

“Sebagian petugas enggan di-rapid. Yang menolak di Wonosobo, namun jumlahnya tak signifikan. Tadi kami juga minta pemerintah daerah bantu kami, misalnya kepala desa agar kalau jadi petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) harus di-rapid,” jelasnya.

Terkait daerah Klaten dan Boyolali yang terancam erupsi Gunung Merapi, Yulianto Sudrajat mengatakan telah menyiapkan skenario. KPU menyiapkan pemindahan Tempat Pemungutan Suara (TPS) jika nantinya Merapi memuntahkan lahar.

Sementara itu, untuk pasien Covid-19, pihaknya tetap melakukan pelayanan dengan perlakuan khusus.

“Di TPS kami sediakan alat pelindung diri (APD) dan menerapkan social distancing. Petugas juga memakai APD jika melayani pasien isolasi Covid-19 di rumah sakit atau di rumah. Prinsipnya, kami akan bekerja sama dengan Gugus Tugas agar Pilkada aman dan warga dapat menyalurkan suaranya secara tenang,” pungkas Yulianto.

Seperti diketahui, Pilkada Jateng 2020 diikuti 41 pasangan calon. Adapun pemilih tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 15.517.297 orang, tersebar di 44.077 TPS.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya