JAKARTA, solotrust.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan terkait pelaksanaan program vaksinasi pada masyarakat, Indonesia telah melakukan pemesanan atau firm order 329,5 juta dosis vaksin Covid-19.
Hal itu diungkapkannya dalam rapat terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (06/11/2021). Rapat ini juga diikuti secara virtual para gubernur di Indonesia.
Secara rinci, vaksin dipesan tersebut adalah 3 juta dosis yang sudah tiba di Tanah Air ditambah 122,5 juta dosis lagi dari Sinovac, kemudian dari Novavax sebanyak 50 juta dosis, COVAX/Gavi sejumlah 54 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, dan Pfizer sejumlah 50 juta dosis vaksin.
“Artinya, jumlah totalnya yang sudah firm order itu 329,5 juta, hanya pengaturannya nanti akan dilakukan oleh menteri kesehatan,” kata presiden, dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI, setkab.go.id.
Lebih lanjut diungkapkan Kepala Negara, pemerintah akan memulai program vaksinasi pekan depan. Terkait itu telah dilakukan distribusi vaksin ke daerah-daerah sejak beberapa hari lalu.
“Itu baru tahapan pertama. Target kita nantinya untuk Bulan Januari itu 5,8 juta vaksin harus masuk ke daerah. Bulan Februari itu 10,45 juta vaksin harus didistribusikan lagi ke daerah. Kemudian Bulan Maret 13,3 juta vaksin juga harus terdistribusi dan bisa dilaksanakan vaksinasinya oleh daerah-daerah,” papar Jokowi.
Untuk itu, Kepala Negara meminta para kepala daerah melakukan pengecekan dan mengontrol persiapan pelaksanaan vaksinasi.
Jokowi juga kembali mengingatkan pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dalam menghadapi pandemi ini. Disebutkan, hasil survei mengindikasikan adanya penurunan motivasi untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Oleh sebab itu, saya minta kepada para gubernur agar mengencarkan kembali masalah yang berkaitan dengan kedisiplinan protokol kesehatan, disiplin terhadap protokol kesehatan,” tegasnya.
Lebih lanjut presiden menyampaikan, keberhasilan dalam menangani pandemi Covid-19 akan menjadi penentu untuk pulih dan bangkit kembali. Untuk itu, strategi pemerintah dalam menangani pandemi ini tetap sama, yakni mencakup penanganan kesehatan, program perlindungan sosial, dan program pemulihan ekonomi.
“Kunci bagi pemulihan ekonomi adalah bagaimana kita bisa berusaha keras, bekerja keras dalam rangka bisa menghentikan dan mengendalikan Covid-19,” pungkasnya.
(redaksi)