Solotrust.com -Rosé memuncaki chart global song di YouTube dengan lagu solo debutnya "On The Ground" pada 21 Maret waktu setempat. Chart itu berisi daftar 100 lagu paling populer di YouTube. Capaian Rosé ini didasarkan pada jumlah streaming selama minggu pertama perilisan lagu, dari 12 Maret hingga 18 Maret.
MV "On The Ground" juga menjadi video dari artis solo K-pop yang paling banyak ditonton di YouTube pada tanggal perilisannya, yakni mencapai sekitar 39 juta kali penayangan dalam 24 jam pertamanya.
MV tersebut telah melampaui 100 juta penayangan pada hari Sabtu, seminggu setelah dirilis. Ini adalah waktu tercepat yang pernah diraih oleh artis wanita solo K-Pop.
Paska dirilis, "On The Ground" juga memuncaki chart iTunes di paling tidak 51 negara, antara lain di Indonesia, AS, Kanada, Prancis, Brazil, Meksiko, Chili, Spanyol, Yunani, Portugal, Turki, Singapura, Thailand, dan Filipina.
Rosé juga menjadi solois wanita K-Pop pertama yang berhasil masuk chart single official di Inggris, yakni debut di peringkat ke-43.
"On The Ground" diprodusi oleh Jorgen Odegard, ojivolta, Teddy, Jon Bellion, dan 24. Sementara liriknya ditulis oleh Rosé sendiri bersama Amy Allen, Jon Bellion, Jorgen Odegard, Raul Cubina, dan Teddy.
Rosé pun berbagi berbagai hal seputar lagu itu dalam sebuah konferensi pers online saat lagu itu dirilis. Untuk "On The Ground", bagian yang paling mengena bagi Rosé adalah, "I worked my whole life, just to get high, just to realize, everything I need is on the ground (Saya bekerja sepanjang hidup saya, hanya untuk menjadi tinggi, hanya untuk menyadari, semua yang saya butuhkan ada di tanah.)"
Terkait lirik itu dia berkomentar, "Saya bisa dengan mudah mencocokkan lagu itu dengan hidup saya. Saya sudah berlari sejak memulai sebagai trainee. Tapi saat saya hidup, saya kadang-kadang mempertanyakan motif hidup saya. Saya merasa kalimat ini entah bagaimana berbicara untuk saya dan merasa ada banyak hal yang bisa dipelajari darinya."
Saat ditanya apa alasannya menyanyikan "On The Ground" dalam Bahasa Inggris daripada Bahasa Korea, wanita asal Selandia Baru itu mengatakan bahwa Bahasa Inggris terdengar lebih baik untuk lagu tersebut.
"Saya yakin setiap lagu memiliki bahasa yang paling cocok. Dalam kasus 'On The Ground', bahasa Inggris-lah yang menyempurnakan lagu tersebut. Awalnya, saya khawatir tentang tidak merilisnya dalam Bahasa Korea, tapi saya pikir penting untuk mempersembahkan karya yang lebih memuaskan." (Lin)
(wd)