Solotrust.com - Rosé BLACKPINK menceritakan kondisi asramanya saat masih menjadi murid pelatihan (trainee) di YG Entertainment dalam acara "Sea of Hope", yang tayang di JTBC pada 27 Juli 2021.
Rosé, Lee Jiah, Kim Goeun, dan Lee Suhyun saat itu kembali ke asrama mereka setelah melakukan tugasnya di Pohang. Saat sampai di kamar tidur, Jiah mengatakan dia seperti sedang bermain rumah atau semacamnya, dan itu adalah hal yang baru baginya.
Rosé menanggapinya dengan berkata, "Sudah delapan tahun sejak saya tinggal di asrama, jadi itu bukan hal baru bagi saya."
Rosé kemudian mengungkap keadaan asramanya saat itu. "Sebenarnya, ketika saya pertama kali datang ke Korea, saya tinggal di asrama dimana kecoak muncul. Pada saat itu, kami belum dapat memastikan bahwa kami akan debut. Karena itu, kami tidak tinggal di tempat yang bagus," ungkapnya.
Sebelumnya Rosé juga pernah berkata bahwa kecoak dan kelabang adalah seperti teman sekamar anggota BLACKPINK sebelum debut. "Lisa adalah yang paling berani dari kami. Dia biasa menangkap mereka dengan selembar kertas A4, atau menjebak mereka dengan cangkir," kata Rose.
Setelah bertahun-tahun menjalani masa pelatihan, wanita yang berasal dari Australia itu akhirnya debut sebagai anggota BLACKPINK pada 2016 bersama tiga anggota lain yakni Jennie, Jisoo, dan Lisa.
Dalam acara itu, Rose mengcover sejumlah lagu seperti "The Only Exception" dari Paramore dan "Slow Dancing in a Burning Room" dari John. Rosé bahkan menerima gitar spesial dari John Mayer. Itu adalah gitar custom yang dirancang oleh John Mayer sendiri, bekerjasama dengan Gitar Paul Reed Smith (PRS), dan diberi nama "Silver Sky". Gitar ini hadir dalam dua pilihan fretboard yakni maplewood atau rosewood.
John Mayer menghadiahi Rosé dengan gitar varian rosewood dalam warna edisi terbatas, Roxy Pink, yang harganya lebih dari $2.500 USD. Roxy Pink yang mirip dengan warna baby pink adalah warna favorit Rosé. (Lin)
(wd)