BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah pusat kembali mengeluarkan larangan bagi masyarakat untuk pulang kampung saat Lebaran nanti. Larangan itu guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan, antisipasi sudah dikoordinasikan untuk persiapan larangan mudik. Namun pihaknya meminta kesadaran masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarga yang berada di luar daerah untuk tidak mudik.
“Bukan berarti keluarga atau pemerintah ini menolak untuk kedatangan saudara-saudaranya, tetapi di tengah situasi pandemi ini akan jauh lebih baik terbangun kesadaran dari ruang lingkup masyarakat untuk membantu pemerintah mengkomunikasikan,” katanya kepada wartawan, Jumat (30/04/2021).
Bupati mengatakan berbagai imbauan sudah disampaikan dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah Boyolali. Sehingga bagaimana membangun kesadaran masyarakat untuk berkomunikasi dengan keluarganya yang berada di luar daerah.
"Bagi para aparatur sipil negara (ASN) yang pulang kampung hanya di sekitar Soloraya karena wilayah Soloraya masih lingkup lokal," ujarnya.
Ditambahkan, satuan tugas (Satgas) Jogo Tonggo sudah berlangsung dengan baik. Selanjutnya untuk tempat karantina sudah disiapkan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) di Rusunawa Kemiri yang sudah beberapa bulan belakangan kosong tanpa pasien.
Disinggung mengenai pemudik nekat sudah terlanjur pulang ke Boyolali, Bupati Said menyampaikan tidak perlu dilakukan penjemputan paksa untuk karantina, melainkan hanya diperlukan komunikasi secara baik.
“Tidak perlu sekeras itu, terpenting dalam waktu yang masih agak lama ini dapat membangun kesadaran masyarakat untuk mengikuti saran dari pemerintah pusat untuk tidak melaksanakan mudik dulu di Lebaran tahun ini,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri R Survivalina mengatakan, sudah menyiapkan tujuh posko Lebaran tahun ini yang terdapat di beberapa titik. Adapun lokasinya di Kecamatan Ampel, Bangak, exit tol Mojosongo, exit tol bandara, Rest Area 487 A dan B, serta terakhir di Monumen Susu Murni. Tercatat dari tujuh posko Lebaran akan diampu secara bergiliran dari sebelas rumah sakit (RS), 25 Puskesmas, dua klinik, satu PMI dan 119.
“Untuk piket satu kali jaga di masing-masing posko itu ada tiga orang, terdiri atas satu orang dokter, satu orang paramedis, dan satu orang driver. Kemudian untuk jadwal posko kami mengikuti jadwal Polres dari tanggal 6 sampai 17 Mei 2021,” jelas Ratri R Survivalina. (Jaka)
(and_)