WONOGIRI, solotrust.com- Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menaruh perhatian khusus terhadap Kabupaten Wonogiri, yang diklaim Kemenkes mengalami kenaikan angka Covid-19. Kedua Jenderal tersebut berharap Forkopinda Wonogiri tegas dalam menekan penularan Covid-19.
Diketahui, lonjakan angka Covid-19 di Kabupaten wonogiri hingga Kamis (27/05/2021), mencapai 100 orang.
Dalam arahannya, Kapolda mengatakan bahwa kelemahan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Dia berpesan agar Forkopimda Wonogiri tak ragu dalam melakukan tugas-tugas untuk mencegah penularan Covid-19 semakin luas.
Dalam membantu menekan angka Covid-19 Polda Jateng segera akan melarang adanya pesta Hajatan dan juga penutupan lokasi wisata yang berpotensi menularkan covid19.
Mengatasi hal tersebut Kapolda bertindak cepat dengan mengarahkan anggotanya untuk membentuk kompi/pleton siaga gabungan TNI-Polri, nakes, Satpol PP. “Ini sebagai power hand yang siap digerakan kapan pun.” Katanya.
Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, juga berpesan agar masyarakat tidak kendor dalam menyikapi covid19. Demikian juga dengan kapolres wonogiri, AKBP C Tobing, jajaranya senantiasa selalu ikut menjadi garda terdepan dalam membantu pemerintah menanangani pandemi covid 19 diwonogiri.
Sementara itu Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, tempat wisata yang melanggar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung. Akan tetapi integrasi kebijakan diharap datang dari pemerintah kabupaten lain, agar ikut menyetop daerah wisata.
Di sisi lain bupati juga tidak ingin Wonogiri diklaim berzona merah oleh Kemenkes RI. Sinkronisasi data tengah dilakukan Dinas Kesehatan Wonogiri. Menurut Joko terjadi selisih angka penambaha covid 19 di Wonogiri, yang seharusnya hanya 123 pasien, namun dari data Kemenkes 240 pasien, inilah yang membuat orang nomer 1 di wonogiri meradang.
“Ada selisih 123, itu yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah, ini kita kaget semua, media juga paham lah terhadap apa yang kita lakukan bersama masa hasilnya seperti itu? Bukan persoalan kita bisa menerima ini merah, putih atau hijau tidak, tetapi kami mengharapkan se-obyektif mungkin informasi itu sehingga kami bisa melakukan evaluasi.” Jelas joko Sutopo.
Untuk menekan covid19, rencananya segera akan kembali menerbitkan SE tentang pesta hajatan. (noto)
(wd)