SOLO, solotrust.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) terus memberikan dukungan kepada penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), termasuk di Kota Solo.
Manajer Bagian Pemasaran dan Pelayanan Pelanggan PT PLN UP3 Surakarta, Andi Kurniyawan, menjelaskan salah satu bentuk dukungan tersebut melalui penyediaan fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
"Beberapa SPKLU sudah tersedia di jalur tol Trans Jawa. Hal itu membuat pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir kehabisan daya saat melakukan perjalanan jauh," ujarnya, Jumat (11/06/2021).
Di area Soloraya, SPKLU tersedia di rest area jalan tol Trans Jawa 519A dan 519B yang berada di Masaran, Sragen. Ada pula pihak swasta yang membuat SPKLU di pusat perbelanjaan. Dengan begitu pengguna bisa mengisi daya mobil sambil berbelanja, kuliner, atau minum kopi.
Menurut Andi Kurniyawan, saat ini PLN menyiapkan skema pemberian stimulus kepada para pengguna mobil listrik. Stimulus berupa diskon khusus penggunaan listrik pada pukul 22.00 WIB hingga 05.00 WIB, di waktu pemilik mobil listrik biasanya mengisi daya baterai mobilnya.
Saat ini PLN UP3 Surakarta juga terus melakukan pemetaan penggunaan mobil listrik di Kota Solo, menjalin komunikasi dengan sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Pemetaan ini diperlukan untuk mengukur kebutuhan fasilitas SPKLU di Kota Solo.
Marketing Hyundai Solo Baru, Sakiman, mengatakan saat ini pihaknya memasarkan dua tipe mobil listrik, yakni Ioniq dan Kona. Menurutnya, pasar mobil listrik di Kota Solo sangat bagus.
“Dalam beberapa bulan terakhir banyak unit yang terjual,” katanya.
Salah satu pengguna mobil listrik adalah Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Solo, Sri Haryanto (Gareng). Sebenarnya dia telah memiliki beberapa mobil konvensional, namun tetap saja ingin menjajal produk baru yang diklaim lebih modern dan ramah lingkungan.
“Saya mulai mencoba menggunakan mobil listrik sejak tiga bulan lalu,” ungkapnya.
Kendati awalnya hanya coba-coba, Gareng akhirnya justru terkesan dengan mobil jenis Hyundai Ioniq itu. Sebab terkesan modern dan memiliki fitur canggih, sangat andal, dan efisien.
Menurutnya, untuk mengisi daya mobil listriknya hingga penuh, hanya perlu biaya sekira Rp50 ribu. Dalam kondisi baterai penuh, mobil listrik bisa melaju hingga jarak lebih dari 300 kilometer. Artinya, hanya butuh biaya sebesar Rp10 ribu untuk bisa melajukan mobil listrik sejauh 60 kilometer.
"Jika pakai mobil biasa, beli bensin seharga Rp10 ribu paling hanya bisa untuk sembilan kilometer,” ujarnya.
Selain irit, mobil listrik yang dimiliki pengusaha konstruksi dan perhotelan itu juga terbukti andal. Terlihat saat bepergian ke Semarang hingga kawasan Tawangmangu di lereng Gunung Lawu yang banyak tanjakan.
“Saya sangat puas menggunakan mobil listrik. Saya juga selalu mengajak kawan-kawan pengusaha lain untuk membeli mobil listrik jika ingin menambah mobilnya,” paparnya.
Selain menjadi pengguna mobil listrik, Gareng ternyata juga telah memiliki lima sepeda listrik di rumahnya. Dia mengaku bangga bisa menjadi pengguna kendaraan ramah lingkungan.
"Mari kita bersama-sama menjaga lingkungan dengan menggunakan kendaraan listrik,” ajaknya. (rum)
(and_)