Hard News

Jubir Vaksin Covid-19 Targetkan Jumlah Testing 324 Ribu Tes/Hari di Jawa-Bali

Nasional

8 Juli 2021 14:11 WIB

Pemerintah menargetkan jumlah testing 324 ribu tes per hari di Jawa-Bali (Foto: TAT/Vita Astuti)

JAKARTA, solotrust.com – Total kasus konfirmasi baru dilaporkan dari Pulau Jawa dan Bali sebanyak 24.801, menurun dari 25.271 kasus di hari sebelumnya. Jumlah testing dilaporkan dari Pulau Jawa-Bali pada 6 Juli berjumlah lebih dari 124 ribu, meningkat lebih dari 20 ribu dibandingkan hari sebelumnya. Terlepas dari peningkatan testing dilaporkan, itu masih 38 persen dari jumlah tes yang ditargetkan dilakukan di Jawa Bali setiap harinya, yakni 324 ribu tes.

“Di sisi lain, insidensi atau jumlah kasus/100.000 penduduk/minggu di kebanyakan provinsi di Jawa Bali masih masuk dalam kategori transmisi komunitas tingkat 3 atau 4,” ujar Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, saat menyampaikan perkembangan indikator-indikator penanggulangan pandemi per 6 Juli dalam konferensi pers perkembangan terbaru PPKM Darurat di Pulau Jawa dan Bali dan PPKM Mikro di wilayah lain di Indonesia, Rabu (7/7).



Berdasarkan indikator jumlah kasus rawat, seluruh provinsi di Jawa dan Bali masih berada di kategori transmisi komunitas tingkat 4, dengan jumlah kasus rawat lebih dari 30/100.000 penduduk/minggu.

Keterisian tempat perawatan di Bali sekira 50%. Sementara, seluruh provinsi di Pulau Jawa masih melaporkan tingkat keterisian di atas 80%.

Positivity rate Pulau Jawa Bali juga masih tinggi, yaitu 19,9%, walaupun positivity rate menurun 24,7% dari hari sebelumnya,” ujarnya.

Sementara di tingkat provinsi, Nadia mengatakan, pelacakan yang dilaporkan masih sangat rendah, jauh dari target diharapkan sekurang-kurangnya 15 kontak erat per kasus. Informasi lebih detail dan lengkap dipublikasikan melalui dashboard indikator penanggulangan pandemi yang dapat dikunjungi di website Kementerian Kesehatan.

Pihaknya melihat per 6 Juli terjadi peningkatan jumlah testing dilakukan di Jawa dan Bali. Di waktu bersamaan jumlah kasus terkonfirmasi lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya.

“Namun demikian, kita masih melihat kemungkinan kasus terkonfirmasi yang dilaporkan meningkat dalam beberapa hari ke depan, terlebih lagi jika jumlah testing dapat ditingkatkan secara bermakna,” ujar Nadia.

Dia memaparkan, penemuan diikuti isolasi kasus, ditindaklanjuti dengan pelacakan dan karantina kontaknya, merupakan upaya-upaya memutus rantai penularan. Oleh karenanya, pihaknya berharap semua pemangku kepentingan dapat bekerja sama dan berupaya keras meningkatkan kapasitas respons di wilayah kerjanya.

Target jumlah testing, pelacakan, dan konversi tempat tidur perawatan harus ditingkatkan sesuai ketentuan. Bersama pembatasan kegiatan masyarakat dalam PPKM Darurat, hal inilah yang dapat menekan tingkat transmisi di komunitas sampai level situasi pandemi menurun ke tingkat aman.

“Tidak lupa saya ingin menekankan, bahwa keberhasilan PPKM Darurat harus dapat kita ukur secara akurat dan transparan,” ujarnya.

Nadia juga memastikan, Kementerian Kesehatan akan terus meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pencatatan dan pelaporan sebagai upaya monitoring dampak PPKM Darurat. Ia juga meminta dukungan dari semua pihak untuk dapat melaporkan indikator-indikator tersebut sebaik-baiknya.

“Pemberlakuan PPKM Darurat diharapkan dapat mengurangi tingkat transmisi dengan segera, bersamaan dengan berbagai upaya untuk meningkatkan kapasitas respons kesehatan, sehingga level situasi pandemi dapat membaik dan PPKM darurat nanti dapat dicabut,” kata Nadia. (elv)

(zend)