Pend & Budaya

Ganjar Sidak PTM : Masih Ada Kerumunan Siswa, Evaluasi Total!

Pend & Budaya

16 September 2021 15:53 WIB

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo saat sidak di salah satu sekolah SMP di Semarang (Foto: Humas Pemprov Jateng )

SEMARANG, solotrust.com - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sebuah sekolah negeri di Kota Semarang.

Saat masuk ke dalam sekolah, Ganjar menemukan ada kerumunan siswa di depan laboratorium komputer.



“Itu kenapa berkerumun di sana Bu? Tolong diingatkan, jangan seperti itu,” pinta Ganjar pada sejumlah guru. Rabu (15/9).

Dilansir laman resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Ganjar masih melihat penerapan protokol kesehatan masih sangat longgar. Para siswa dibiarkan duduk-duduk berbincang dengan jarak kurang dari satu meter. Sebagian siswa bahkan terlihat berpegangan dan ada yang memeluk temannya.

 “Ayo jangan pegang-pegangan. Sudah diajari protokol kesehatan belum. Ayo jaraknya berapa meter, yang tadi pegang-pegang temannya langsung cuci tangan ya. Ayo Bapak-Ibu, segera dimasukkan ke kelas. Jangan berkerumun seperti ini, bahaya!” perintah Ganjar pada siswa.

Dari temuan itu Ganjar meminta pihak sekolah segera melakukan evaluasi.

“Ini banyak orang tua was-was, anaknya aman apa tidak saat di sekolah. Tolong jaga anak-anak kita ya,” tegasnya.

Agar bisa lebih memastikan PTM dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), Ganjar juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Semarang serta kepala sekolah untuk melakukan pengecekan ke lapangan.

Sebagai kebiasaan baru, Ganjar memahami anak-anak perlu proses membiasakan diri. Penerapan disiplin ketat sejak awal akan menjadi pola kebiasaan baik hingga nanti.

“Kalau seperti tadi, harusnya ada patroli. Ada satgas sekolah. Ternyata sekolah ini belum membentuk satgas. Jadi kalau melihat anak-anak berkerumun seperti itu, dianggapnya biasa. Padahal kan itu bahaya,” ucapnya.

Tidak boleh lagi kejadian-kejadian semacam itu terulang. Pihaknya meminta sekolah segera membentuk satgas dan melakukan evaluasi total.

“Kalau nanti berkali-kali melakukan pelanggaran, ya kita tutup. Sekolah tidak boleh menggelar PTM karena pelanggaran itu menunjukkan ketidaksiapan sekolah,” pungkasnya.

Salah satu guru sekolah tersebut berjanji akan segera menindaklanjuti perintah Ganjar dengan menggelar rapat evaluasi.(elv)

(zend)