BALI, solotrust.com- Gempa yang melanda Bali pada Sabtu (16/10/2021) juga menimbulkan korban akibat tertimbun tanah longsor.
Ada dua kabupaten yang terdampak cukup parah, yaitu Bangli dan Karangasem. Di Bangli, dua orang dilaporkan meninggal tertimbun tanah longsor akibat gempa di Desa Trunyan, sementara di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, satu orang anak meninggal akibat tertimpa bangunan.
Kepala Badan Mitigasi Gempa Bumi dan Bencana BMKG, Daryono mengatakan, Gempa Rendang Karangasem ini tidak hanya berdampak menimbulkan kerusakan bangunan rumah, tetapi gempa juga memicu dampak yang mengikuti (collateral hazard), seperti longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rockfall) di beberapa tempat.
“Dampak ikutan yang dipicu gempa ini dilaporkan menyebabkan korban jiwa akibat tertimbun tanah longsor di Desa Trunyan, Kintamani.” Kata Daryono dalam rilis yang diterima redaksi solotrust.com.
Menurut Daryono, kawasan Desa Trunyan merupakan daerah pegunungan, yang terdapat perbukitan dan tebing curam, dampak gempa berupa longsoran lazim terjadi, sehingga hal tersebut harus diwaspadai.
“Dampak ikutan gempa kuat berupa longsoran dan runtuhan batu lazim terjadi, sehingga efek topografi semacam ini patut diwaspadai saat dan pasca gempa.” Jelasnya.
(wd)