Hard News

BKKBN Jateng: Perlunya Kehamilan Ada Jeda, Berisiko bagi Usia 35 ke Atas

Jateng & DIY

27 Oktober 2021 18:25 WIB

Sosialisasi Penguatan Pendataan Keluarga dan Kelompok Sasaran Bangga Kencana, Selasa (26/10/2021).

KLATEN, solotrust.com – Badan Kependudukan dan Keluarga  Berencana Nasional Jawa Tengah (BKKBN Jateng) meminta masyarakat untuk memahami bahaya stunting, terutama pada ibu hamil. Terlebih kehamilan pada usia 35 tahun cukup berisiko sehingga perlu ada jeda.

Anggota DPR RI Muchamad Nabil Haroen mengatakan sampai saat ini angka stunting masih tinggi. Terkait itu warga perlu diberikan pengetahuan tentang persoalan tersebut.



"Kami bekerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga  Berencana Nasional) Jateng untuk menyosialisasikan terkait stunting di Klaten. Angka stunting di Klaten juga masih tinggi, " jelasnya dalam acara pemberian penghargaan terhadap 39 perwakilan relawan penanganan Covid 19 di Klaten, Selasa (26/10/2021).

Menurut Muchamad Nabil Haroen, sosialisasi stunting terhadap masyarakat dinilai sangat penting. Selain itu, penguatan pendataan keluarga dan peran pendampingan keluarga juga harus dilakukan.

"Dalam hal ini presiden juga pernah mengatakan bahwa angka stunting di Indonesia ini masih tinggi. Jadi BKKBN ini leading sector dalam penanganan stunting," kata Muchamad Nabil Haroen yang sering disapa Gus Nabil.

Sasaran untuk penanganan stunting, lanjut dia, para relawan penanganan Covid-19, ibu rumah tangga serta kalangan muda. Menurutnya, edukasi terhadap ibu rumah tangga perlu dilakukan, mengingat mereka memiliki anak. Para ibu selanjutnya dapat mengedukasi anak-anaknya.

"Kami berikan pembekalan sehingga nantinya mereka menikah di usia yang ideal karena masih banyak kita jumpai orangtua muda yang sebenarnya belum siap untuk menikah," ujar Gus Nabil.

Sementara itu, perwakilan BKKBN Jawa Tengah (Jateng), Farida Sumarlin dalam sosialisasinya mengajak masyarakat Klaten untuk memahami bahaya stunting, terutama pada ibu hamil.

"Perlu diwaspadai juga di usia 35 tahun ke atas masih mengalami hamil. Kehamilan tersebut alangkah baiknya ada jeda sehingga tidak berisiko terhadap kaum ibu," pungkasnya. (jaka)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya