Hard News

Tren kasus Covid-19 Naik di 20 Daerah, Ini Wejangan Menkominfo

Nasional

1 November 2021 11:17 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. (Foto: Kemkominfo)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate meminta seluruh  masyarakat tak lengah dan tetap mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 sekecil apapun di wilayah  masing-masing. Masyarakat diminta tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tidak terjadi  gelombang baru Covid-19.

“Kenaikan kasus sekecil apapun adalah bukti bahwa virus Covid-19 masih hidup di sekitar kita.  Jangan sampai kita mengendorkan protokol kesehatan, karena setiap kelengahan dapat memicu  kembali terjadinya proses transmisi dan lonjakan kasus,” papar Johnny. 



Kondisi kasus Covid-19 Indonesia yang terkendali, menurut Johnny, bukan alasan untuk  menanggalkan disiplin protokol kesehatan. Saat ini angka kasus aktif secara nasional berada di titik rendah (sekitar 12.400 kasus aktif per 28 Oktober 2021) dan telah menurun selama 15 minggu.

“Angka kasus yang rendah ini perlu kita pertahankan agar tidak kembali meningkat,” tegasnya.

Ajakan untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan digaungkan karena berdasarkan rilis data  Kementerian Kesehatan per 28 Oktober 2021, terjadi tren peningkatan kasus positif Covid-19 di 20  kabupaten/kota selama tujuh pekan terakhir

 Kenaikan terjadi di beberapa lokasi seperti, Kab. Nagan  Raya (Aceh), Kepulauan Meranti (Riau), Jakarta Timur (DKI Jakarta), Kota Depok dan Kota Bekasi  (Jabar), serta Kota Solo (Jateng).

“Kenaikan kasus Covid-19 di daerah-daerah harus jadi perhatian bersama karena ini sudah  memasuki fase jelang libur Nataru (Natal dan Tahun Baru),” tutur Menteri Johnny.

Belajar dari  pengalaman tahun lalu, mobilitas masyarakat saat libur panjang cenderung meningkat dan  berdampak pada lonjakan kasus. 

Johnny menekankan, peningkatan mobilitas seharusnya dibarengi dengan pengetatan  ketaatan protokol kesehatan dari tiap individu, guna menekan risiko penularan.

Seluruh pimpinan  daerah pun diharapkan bergerak lebih aktif, memantau setiap parameter penanganan pandemi  secara berkala, agar bisa mengambil langkah cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Parameter  yang dimaksud seperti jumlah kasus aktif, positivity rate, dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) rumah sakit.

Tak hanya itu, pemangku kebijakan di daerah serta seluruh elemen juga harus memperkuat cakupan  vaksinasi, menggencarkan 3T (testing, tracing, treatment) dan penggunaan PeduliLindungi di  berbagai tempat umum yang menjadi lokasi berkumpulnya masyarakat, seperti mal, kafe, pasar, dan  tempat wisata.

“Protokol kesehatan, vaksinasi, 3T, dan implementasi teknologi informasi tetap menjadi langkah  intervensi penting sebagai antisipasi menekan risiko penularan Covid-19. Pemerintah juga akan  terus mengevaluasi penerapan PPKM sebagai instrumen pengendalian Covid-19 di tiap daerah dan  kami mengharapkan peran aktif masyarakat untuk mendukung kebijakan tersebut,” pungkas Johnny. (elv)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya