Hard News

Angka Stunting Di Solo Terendah se-Jateng

Jateng & DIY

3 November 2021 16:13 WIB

Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah Widwiono dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Dok. Solotrust.com/ari)

SOLO, solotrust.com - Kasus kondisi tinggi badan anak lebih pendek tidak sesuai dengan pertumbuhan usianya atau stunting di kota Solo memiliki angka terendah dari seluruh daerah di Jawa Tengah.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah Widwiono seusai menghadiri rapat bersama Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu(3/11).



"Datanya paling rendah dibandingkan kabupaten kota lain, jadi baik presentasi maupun absolut paling rendah," ucap Widwiono pada awak media.

Widwiono akan fokus dalam memperbaiki masalah stunting secara spesifik dengan pemberian gizi, kemudian secara sensitifnya daerah-daerah tertentu untuk irigasi dan drainase.

"Yang perlu diperbaiki itu jadi komitmen beliau, karna salah satu penyebab dari stunting tadi itu untuk infrastruktur," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut Gibran juga menyampaikan akan tetap intens dalam mengurangi kasus stunting meskipun angkanya sudah rendah.

"Inikan pekerjaan yang harus totalitas tidak bisa parsial, misalnya kemaren pak Menko PMK kesini, beliau memberikan pengarahan tentang area-area kumuh yang harus kita intervensi misalnya di Mojo, Semanggi," ujar Gibran.

Gibran mengatakan yakin nanti kedepannya angka stunting di kota Solo bisa ditekan, ia juga sudah mempertimbangkan berbagai masalah dan tantangan.

"Tantang-tantangan banyak sekali, misalnya selama PPKM ini jumlah ibu hamil, jumlah orang tua, mohon maaf menganggur tambah banyak ini pasti berpengaruh ke angka stunting," pungkas Gibran. (ari)

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya