SEMARANG, solotrust.com – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo ajak masyarakat untuk kembali gunakan kearifan lokal yakni ilmu titen (kepekaan terhadap tanda-tanda alam) dan kentongan untuk menghadapi bencana alam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kalakhar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Safrudin mengatakan musim hujan telah tiba. Kondisi ini berpotensi mengakibatkan bencana alam seperti banjir, longsor, hingga gempa.
Menurutnya, anjuran Gubernur Jateng berupa ilmu titen dan kentongan masih relevan untuk diterapkan dalam kondisi tersebut.
“Saya pikir masih relevan ya terkait dengan kentongan, karena itu salah satu early warning system (sistem peringatan atau deteksi dini),” ujarnya saat ditemui di Semarang, Rabu (3/11).
Harapannya, ilmu titen dan kentongan ini dapat meminimalisir risiko serta menghindari jatuhnya korban jiwa akibat bencana.
Selain itu, Safrudin juga mengingatkan masyarakat agar mematuhi informasi-informasi yang diberikan BMKG.
Ia menjelaskan, bencana seperti banjir dan tanah longsor biasanya terjadi setiap tahun ketika musim hujan tiba. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Jateng telah menyiapkan berbagai langkah, salah satunya dengan mengingatkan kabupaten/kota terkait dengan ancaman hidrometeorologi.
“Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan surat ke Sekda seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk mengantisipasi, karena kemungkinan juga ada la ninanya seperti yang disampaikan BMKG. Mengingatkan kembali untuk menyebarkan informasi daerah yang rawan bencana,” terangnya. (paramitha)
(zend)