Hard News

Ibunda Guru Honorer Ini Tak Kuasa Menahan Tangis Saat Rumahnya Akan Direhab Ganjar

Sosial dan Politik

25 November 2021 17:31 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi rumah guru honorer Gunawan di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (25/11) (Foto: Humas Pemprov Jateng)

SEMARANG, solotrust.com – Rupi’ah (65) dan Mahmudi (72) tak kuasa menahan air matanya ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke rumahnya di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (25/11).

Ganjar memang sengaja datang ke rumah Rupi’ah dan Mahmudi, sebab di rumah sederhana tersebut tinggal salah satu pahlawan tanpa tanda jasa yang telah bertahun-tahun mengabdikan hidupnya pada bangsa, yakni Gunawan Ardiyanto, anak ketiga Rupi’ah dan Mahmudi yang menjadi guru honorer di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Semarang.



Kedatangan Ganjar disambut baik oleh keluarga tersebut. Sambil menangkupkan kedua telapak tangan, pasangan suami istri itu tak hentinya mengucap syukur. Keduanya berkali-kali mengucapkan terima kasih kepada Ganjar.

Owalah pak, ngimpi napa kula (mimpi apa saya). Matur nuwun pak (terima kasih pak),” ujar Rupi’ah sembari terus menangis.

Mpun mboten usah nangis (sudah jangan menangis). Niki griyane, kula mlebet nggih (ini rumahnya, saya masuk ya),” ucap Ganjar.

Ganjar pun langsung masuk ke dalam rumah. Rumah yang ditempati Gunawan dan orang tuanya itu sangat sederhana. Atapnya banyak berlubang, dinding retak dan memprihatinkan. Tidak terlihat adanya perabot mewah dalam rumah tersebut.

Ganjar berjalan sampai ke dapur. Saat menuju dapur, ia melewati kamar tidur dengan kasur sederhana yang sudah tipis dan di atasnya terdapat tumpukan baju berserakan.

Kondisi dapur tak lebih baik. Bangunan bagian belakang rumah tersebut hampir roboh dan kondisinya cukup berantakan.

Mangke dibantu nggih mbah, dibangun omahe (nanti dibantu, rumahnya dibangun). Kersane luwih nyaman (biar lebih nyaman). Niki kamare njenengan mbah, lha kamare Mas Gunawan sing pundhi (ini kamarnya nenek? Lha kamarnya Mas Gunawan yang mana),” tanya Ganjar.

Mendengar pertanyaan Ganjar, Rupi’ah menyebutkan bahwa ia ingin dibelikan kasur yang empuk dan nyaman.

Ganjar pun tertawa dengan permintaan sederhana Rupi’ah. Ia langsung mengiyakan permintaan perempuan yang sehari-hari bekerja di pasar itu. Ia juga berjanji akan membelikan dua buah kasur, satu untuk Rupi’ah dan Mahmudi, satu lagi untuk Gunawan.

Rupi’ah langsung menangis sambil memeluk Ganjar. Ganjar meminta lurah dan beberapa warga sekitar yang hadir di sana untuk bergotong royong membantu merenovasi rumah Gunawan.

Ia berharap, rumah tersebut dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman, dan membuat guru honorer itu lebih semangat dalam mengabdi kepada masyarakat.

“Tolong dibantu ya pak, ajak warga gotong royong bantu memperbaiki rumah ini. Mpun kula pamit nggih mbah, sehat-sehat nggih,” tutur Ganjar sambil berpamitan.

Rupi’ah tak menyangka mendapat kejutan dari Gubernur Jawa Tengah itu. Anak ketiganya, Gunawan yang ia sekolahkan kini menjadi kebanggaan keluarga. Berkat Gunawan, Rupi’ah mendapat rezeki, didatangi orang nomor satu di Jawa Tengah dan rumahnya diperbaiki.

Rasane seneng banget, alhamdulillah matur nuwun sanget pak Ganjar. Kula mboten ngimpi angsal bantuan niki (saya tidak pernah bermimpi dapat bantuan ini). Hadiah kanggo anak kula saking Pak Ganjar (hadiah untuk anak saya dari pak Ganjar). Rasane remen sanget saestu (rasanya bahagia sekali),” katanya.

Saat Ganjar datang mengunjungi rumahnya, Gunawan sedang tidak ada di rumah. Dia sedang mengajar di sekolahnya, dan ketika Gunawan sampai ke rumah, ia langsung dipeluk kedua orang tuanya. Ketiganya menangis bersama.

Alhamdulillah senang banget. Terima kasih banyak Pak Ganjar sudah membantu kami, sudah memberikan kesempatan untuk saya dan orang tua hidup lebih baik,” paparnya.

Gunawan menjelaskan bahwa sudah delapan tahun ia menjadi guru honorer di SLB Negeri Semarang. Ia mengaku gajinya sebagai guru honorer belum cukup untuk memperbaiki rumah yang ia tinggali bersama orang tuanya.

Ia sangat beryukur dengan bantuan renovasi rumah yang diberikan oleh Ganjar dan berjanji akan semakin semangat untuk mengabdi kepada negara sebagai guru. Ia berharap, semua guru di Indonesia selalu sabar dan tetap memberikan motivasi pada anak-anak didiknya.

“Semoga kita bisa memberikan sesuatu untuk pendidikan anak-anak bangsa menjadi lebih baik lagi. Semoga kita tidak lelah untuk terus memberikan motivasi,” pungkasnya.

Gunawan merupakan salah satu dari beberapa guru honorer di Jawa Tengah yang mendapatkan bantuan dari Ganjar bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November.

Selain Gunawan, beberapa guru honorer di Jawa Tengah juga mendapatkan bantuan serupa. Rumah-rumah guru honorer yang kurang layak untuk ditinggali, mendapatkan bantuan program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Ganjar juga memberikan hadiah serta penghargaan kepada sejumlah guru berprestasi di Jawa Tengah. Tak hanya itu, sejumlah siswa berprestasi turut mendapat penghargan dari Ganjar. (paramitha)

(zend)