SOLO, solotrust.com - Sejauh ini penanganan pandemi Covid-19 belum ada rumusnya. Karena itu, hingga saat ini setiap daerah di Indonesia terus berproses dalam menangani pandemi Covid-19 secara efektif efisien.
Demikian ungkap Ketua Panitia Anugerah Tangguh Adhiwirasana I Nyoman Gde Agus Asmara dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) - KPCPEN, Selasa (9/11).
Sebagai penghargaan akan upaya pemerintah daerah tersebut, Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) mengadakan Anugerah Tangguh Adhiwirasana, yakni ajang pemberian penghargaan kepada pihak-pihak yang unggul dalam penanganan kebencanan.
"Pada 2021 ini, Anugerah Tangguh Adhiwirasana bertema Kolaborasi Indonesia Tangguh Bencana. Dengan harapan menjadi penyemangat daerah dalam siklus penanganan pandemi Covid-19, serta percontohan bagi daerah lain dalam mengembangkan kolaborasi penanganan bencana" terang Nyoman.
Apresiasi penanganan kebencanaan terbagi menjadi dua kategori yaitu penanggulangan bencana alam dan non-alam. Penilaian menitikberatkan pada inisiatif inovasi dalam penanganan kesehatan, pemulihan ekonomi, serta peningkatan kesejahteraan sosial.
Juri terdiri dari tim profesional lintas bidang serta Menteri Sosial dan Menteri Dalam Negeri sebagai Dewan Juri Kehormatan. Sejumlah tahapan penilaian telah dilakukan dan pemberian penghargaan rencananya akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo.
"Penilaian pertama adalah klaster berdasarkan aspek geografis dan kapasitas fiskal daerah. Tahap penjaringan ini menggunakan data sekunder di bidang kesehatan, ekonomi, dan sosial," papar Nyoman.
Hal itu dilakukan pada 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi untuk melihat kinerja daerah dalam pengendalian pandemi. Diikuti tahap self assesment dan sesi wawancara.
Nyoman mengungkapkan sesi wawancara dihadiri hampir seluruh kepala daerah beserta elemen terkait termasuk satgas daerah. Ini mengindikasikan terjalin kolaborasi di daerah-daerah unggul tersebut dengan pemimpin yang kolaboratif.
Kata Nyoman, pihaknya berencana mengadakan ajang penghargaan ini rutin tiap tahun untuk memberikan apresiasi bagi kepemimpinan kolaboratif dalam menangani kebencanaan.
"Juga diharapkan menjadi pemicu untuk trus berbenah, belajar, kenyempurnakan strategi dan hal-hal lain di daerah untuk penanganan pandemi," pungkas Nyoman. (rum)
(zend)