Serba serbi

Menkes: Stok Vaksin Aman, Ada 276 Juta Dosis

Kesehatan

16 November 2021 10:19 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers usai mengikuti Ratas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11). (Foto: Humas Setkab/Agung)

JAKARTA, solotrust.com – Menteri Kesehatan (Menkes)Budi Gunadi Sadikin memastikan ketersediaan stok vaksin Covid-19 masih mencukupi utnuk memenuhi program vaksinasi nasional.

“Stok vaksin kita aman. Sampai sekarang ada 276 juta [dosis], 267 juta dosis sudah didistribusikan ke kabupaten, kota, dan provinsi,” katanya dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/11).



Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), per 15 November pukul 18.00 WIB jumlah penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi mencapai 130,95 juta penduduk atau 62,88 persen dari 208,27 juta sasaran.

Sebanyak 84,87 juta penduduk atau 40,75 persen di antaranya telah memperoleh dosis lengkap.

“Vaksinasi kita juga terus bertengger antara 1,6-2 juta suntikan per hari. Diperkirakan sampai akhir tahun ini mungkin bisa mencapai total suntikan 290-300 juta suntikan, dengan perkiraan untuk dosis satu 161 juta orang atau 78 persen dari target populasi dan proyeksi dosis duanya bisa mencapai sekitar 118 juta yaitu mendekati 60 persen,” terang Budi.

Budi juga menyebut cakupan vaksinasi Indonesia telah melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan taget 40 persen populasi di setiap negara memperoleh vaksinasi dosis lengkap di akhir tahun ini.

Budi mengungkapkan, Presiden Jokowi meminta daerah untuk lebih memperhatikan masa berlaku vaksin, sehingga dipastikan tidak ada stok yang kadaluwarsa.

“Bapak Presiden juga menekankan bahwa tolong hati-hati dengan vaksin kedaluarsa. Kalau misalnya sudah dekat-dekat kedaluarsa, mungkin kita bisa mengalihkan ke provinsi-provinsi lain yang masih membutuhkan atau kita bisa alihkan ke TNI dan Polri,” ujarnya.

Terkait obat-obatan untuk penanganan pasien Covid-19, Menkes mengharapkan obat Molnupiravir dari produsen Merck, Amerika Serikat, dapat segera tiba di tanah air.

 Selain itu, Kemenkes juga terus mengkaji obat-obatan lain yang juga dapat mengurangi risiko orang dengan kasus konfirmasi Covid-19 masuk ke rumah sakit.

“Kami akan terus bekerja sama dengan BPOM untuk mengkaji alternatif obat ini,” tandasnya.

(zend)

Berita Terkait

Berita Lainnya