Hard News

Pemberian Santunan Jalur Ganda Solo-Semarang Selesai, Warga Diminta Segera Kosongkan Lahan

Jateng & DIY

24 November 2021 15:32 WIB

Lahan terdampak jalur ganda Solo-Semarang (Foto: Humas Pemprov Jateng)

SOLO, solotrust.com – Pemberian santunan jalur ganda Solo-Semarang Fase 1 (Solo Balapan-Kadipiro) telah selesai pada Selasa (23/11), maka dari itu warga penerima santunan diminta segera mengosongkan lahan dalam sepekan ini.

“Sesuai regulasi Perpres 62/2018, bahwa setelah pembayaran santunan ini, masyarakat yang sudah menerima santunan diberi jangka waktu tujuh hari untuk mengosongkan lahannya,” ucap Anggota Sekretariat Tim Terpadu Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan dalam Penyediaan Tanah untuk Pembangunan Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1, Endro Hudiyono di sela pemberian santunan jalur ganda Solo-Semarang, di Pendapa Taman Cerdas Kelurahan Gilingan Kota Solo, Selasa (23/11).



Endro menyampaikan, pada tujuh hari setelah masyarakat menerima santunan, tim terpadu akan mengevaluasi dan melakukan pengecekan untuk melihat apakah masyarakat memang patuh membongkar bangunannya sendiri atau tidak.

Ia menambahkan, jika setelah tujuh hari bangunan belum dibongkar atau dibersihkan, maka pihak Balai Teknik Perkeretaapian akan melakukan pembersihan, karena rencananya pada Desember nanti akan dilakukan ground breaking untuk pembangunan fisik jalur ganda.

“Harapan kami, antusias masyarakat ini, kami optimis bahwa masyarakat itu memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan pembongkaran secara mandiri,” ujarnya.

Lanjutnya, apabila masyarakat tidak bisa melakukan pembongkaran secara mandiri, mereka dapat menghubungi Balai Teknik Perkeretaapian untuk mendapatkan bantuan fasilitas pembongkaran.

Sementara itu, seorang penerima santunan, Soeradi (78) warga Kelurahan Gilingan, mengaku sudah memikirkan untuk membongkar bangunannya sendiri dan siap pindah.

“Ini siap pindah ke Kragilan,” paparnya saat menerima santunan.

Penerima santunan lain, Suratmi (60) juga mengatakan bahwa ia telah siap pindah ke Kragilan dan bersedia membongkar rumahnya yang ada di dekat rel.

“Rumah saya (yang akan dibongkar) untuk usaha kos dan warung,” katanya.

Menurut Suratmi, santunan yang diberikan pemerintah dinilai sudah cukup, dan ia merasa bersyukur karena memperoleh ganti rugi yang sesuai. (paramitha)

()

Berita Terkait

Berita Lainnya